SAMARINDA – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kaltim HM Sa’bani menyatakan pemerintah akan terus berupaya memperbaiki tata kelola pemerintahan daerah. Salah satu evaluasi dalam upaya perbaikan itu dilakukan dengan penilaian terhadap penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).
“Jangan patah semangat. Tingkatkan terus kinerja sesuai standar kerja organisasi yang sudah ditetapkan,” kata Sa’bani pada Penyerahan Penghargaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Terbaik di Pendopo Odah Etam, Kamis (20/1/2022).
Pejabat yang akan memasuki purna tugas pada 1 Februari mendatang itu berharap capaian prestasi semua perangkat daerah bisa lebih baik dengan nilainya baik dan sangat baik. Tidak ada lagi nilai cukup.
“Jangan sampai nilainya malah turun, karena sudah paham caranya memperoleh SAKIP tertinggi,” pesan Sa’bani.
Meski demikian, Sa’bani juga menyampaikan bahwa penilaian SAKIP ini hanya salah satu alat ukur. Masih banyak alat ukur lain dengan penilaian berbeda-beda. Satu hal yang perlu menjadi catatan, bahwa untuk posisi opini pengelolaan keuangan daerah, Kaltim selalu WTP (Wajar Tanpa Pengecualian).
“Itu standar kita. Jadi, kalau sudah itu, kita tinggal memperbaiki sedikit-sedikit saja temuan dari LHP (Laporan Hasil Pemeriksaan),” tambah Sa’bani lagi memberi semangat.
Selain itu, Sabani kembali mengingatkan kejadian-kejadian belakangan ini, dimana ada kepala daerah dan pejabat di Kaltim yang kembali digiring ke KPK. Ini sangat merisaukannya.
“Hal ini bisa menjadi referensi untuk kita mencegah dan mawas diri agar tidak terjadi di lingkungan pemerintahan,” pesan Sa’bani.
Pesan lain disampaikan agar semua OPD dapat mewujudkan efisiensi dan efektivitas dalam penggunaan anggaran, dimana pemerintahan yang berbasis kinerja, penggunaan anggaran akan mengikuti program. Sementara program yang dipilih harus benar-benar berorientasi pada pencapaian hasil.
Satu lagi penilaian yang menurut Sa’bani perlu ditingkatkan adalah sistem pemerintahan berbasis elektronik. “Penilaian kita masih menengah ke bawah. Saya harap ini lebih dimantapkan,” tandasnya.
Semua perangkat daerah diminta dapat mengintegrasikan program secara digital, sehingga penilaian ke depan akan lebih baik. Untuk mencapai hal ini tentu itu diperlukan semangat bersama.
Dalam dua tahun era pemerintahan daerah sekarang, Sa’bani berharap capaian penilaian akan lebih baik. “SAKIP nasional kita masih BB, mudahah-mudahan tahun ini kita sudah bisa mencapai A,” harap Sa’bani. Dia juga menyarankan agar inovasi daerah harus ditingkatkan.
Tahun ini penghargaan diberikan kepada 9 perangkat daerah dengan kategori cukup, 10 perangkat daerah kategori baik dan 18 perangkat daerah dengan kategori sangat baik. Peringkat tertinggi tahun ini diraih Inspektorat Kaltim, disusul Bappeda dan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH). (hms/adv)