SAMARINDA – Jelang Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah, sebagai negara dengan mayoritas pemeluk agama Islam, saat musim mudik tiba akan menjadi tradisi untuk pulang ke kampung halaman. Bahkan, meski kegiatan mudik tahunan ini identik dengan kemacetan lalu lintas, tidak menghalangi masyarakat untuk berkumpul bersama keluarga di kampung halaman.
Pemprov Kaltim melalui Dinas Perhubungan (Dishub) Kaltim menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Angkutan Lebaran Tahun 2022 yang dihadiri puluhan peserta dari instansi terkait bidang perhubungan dilaksanakan di Ruang Ruhui Rahayu Kantor Gubernur Kaltim Jalan Gajah Mada Samarinda, Selasa (26/4).
Wakil Gubernur Kaltim H Hadi Mulyadi pada kesempatan itu, meminta seluruh instansi terkait saling berkoordinasi dalam upaya optimalisasi pelayanan bidang perhubungan menghadapi H – 7 (arus mudik) dan H + 15 (arus balik).
“Ketersediaan angkutan lebaran juga keamanannya menjadi perhatian kita semua. Penting bagi masyarakat dalam arus mudik hingga arus balik merasa nyaman dan aman,” kata Hadi saat pimpin Rakor Angkutan Lebaran 2022.
Menurut Wagub, langkah-langkah dan upaya antisipasi perlu dipersiapkan seluruh instansi terkait dalam menyukseskan pelaksanaan arus mudik dan arus balik lebaran kali ini. Semua yang berkaitan kegiatan lebaran lanjut Hadi, harus diperispakan sebaik mungkin. Mulai penanganan transportasi (armada angkutan dan pengaturan), perbaikan infrastruktur (sarana jalan), kesehatan hingga ketersediaan BBM.
“Saya berharap semua rekan-rekan yang bertugas dalam penanganan arus mudik lebaran dapat bekerja dengan hati, bisa bekerja keras untuk memastikan proses mudik di Kaltim dapat berjalan baik dan lancar,” harapnya.
Hadi mengungkapkan penduduk Kaltim hampir 50 persen adalah pendatang, sehingga perlu persiapan dan penanganan serius untuk angkutan arus mudik dan balik maupun hal lainnya terkait lebaran sudah rutin setiap tahun. Sehingga bukan hal baru namun tetap perlu perhatian dan penanganan yang serius.
“Antisipasi keamanan, kesehatan dan perhubungan untuk transportasi darat, laut dan udara. Tidak kalah pentingnya distribusi sembako berarti terkait transportasi,” jelasnya. (adv)