spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Pemkab Kukar Akan Usulkan Pembangunan Tiga Jembatan ke Pusat

TENGGARONG – Pemkab Kutai Kartanegara berencana membangun tiga jembatan. Jembatan ini untuk menguatkan interkoneksi antar wilayah di Kukar, di antaranya di Kecamatan Sebulu, Kecamatan Loa Kulu, dan Kecamatan Anggana-Sangasanga.

Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kukar, Restu Irawan mengatakan, biaya pembangunan jembatan cukup besar, sehingga memerlukan anggaran dari APBN dan APBD Provinsi yang bersifat Dana Alokasi Khusus (DAK). Sementara APBD Kukar terus tergerus tiap tahun.

“Jadi kita berharap ada bantuan dari pusat (APBN, Red.),” ungkap Restu pada Media Kaltim.

Pemkab Kukar hanya berupaya dalam hal pemenuhan dokumen-dokumen beserta kelengkapan lainnya. Seperti halnya Jembatan Sebulu, Pemkab Kukar sudah menyiapkan lahan. Termasuk proses relokasi atau ganti untung kepada warga yang terpakai lahannya, perencanaan hingga analisa dampak lingkungan (amdal).

Jika menggunakan dana APBD Kukar katanya, setidaknya Pemkab Kukar harus merogoh anggaran sebesar Rp 504 miliar. Sementara untuk jembatan di Kecamatan Loa Kulu saja, setidaknya memerlukan anggaran Rp 900 miliar.

Jembatan ini rencananya dibangun dengan klasifikasi tipe A, berdimensi besar untuk 2 lajur. Dengan bentang jembatan sekitar 450 meter, atau total 600 meter dengan jalan pendekat ke badan jembatan. Dengan struktur jembatan kabel pancang. “Letaknya di Taman Loa Kulu (Pasar Loa Kulu, Red.),” lanjut Restu.

Jembatan ini bisa menjadi akses alternatif ketika Jembatan Kartanegara di Tenggarong menjalani perawatan atau maintenance. Jembatan ini juga sebagai langkah menjadikan Desa Loa Buah sebagai kawasan industri dan sebagai daerah penyangga ibu kota negara (IKN).

Untuk Jembatan Anggana-Sangasanga, dibangun sebagai upaya Pemkab Kukar menyediakan akses darat untuk dua kecamatan ini. Karena dua kecamatan ini hanya bisa dilalui lewat jalur sungai. Bila ada jembatan akan memangkas jarak antar kedua wilayah.

Untuk lokasi, Restu mengatakan belum bisa dipastikan. Lantaran harus melalui studi kelayakan. “Baru dibuat DED (Detail Engineering Design, Red.) terus lanjut ke amdal, kita lihat impact-nya dulu. Bila tuntas kelengkapan semua itu baru kami ajukan ke pusat, nanti pusat support seperti itu,” pungkasnya. (afi/adv)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti