spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Begini Kisah Klaster Keluarga di Kelurahan Berbas: Dikunjung Kerabat dari Balikpapan, Tiba-tiba Batuk, Sesak Nafas, hingga Indera Penciumannya Hilang

BONTANG – Identifikasi terhadap 12 kasus baru pada Kamis (10/9) kemarin menggenapkan jumlah positif Covid-19 di Bontang menjadi 330 orang. Dilihat dari umur penderita, menurut Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes Bontang) Bahauddin, ke-12 pasien tersebut berada di kisaran umur termuda 12 tahun hingga 69 tahun.

Mereka, lanjut Bahauddin, secara tak sadar terpapar Corona karena berinteraksi dengan orang lain atau keluarga sendiri. Pasien termuda yang diketahui tinggal di Kelurahan Berbas, diduga terpapar virus oleh keluarganya. Seperti diberitakan, Berbas masuk daerah “hitam” karena berulangkali memunculkan kasus baru Covid-19.

Klaster keluarga asal Kelurahan Berbas lainnya, lanjut Bahauddin, diperkirakan terpapar setelah mendapat kunjungan kerabat dari Balikpapan. Diceritakan, pada Kamis (20/8/2020), keluarga beranggotakan 4 orang itu kedatangan 2 kerabat asal Kota Minyak yang menginap di rumah mereka hingga Minggu (23/8/2020).

Selama itu pula, mereka beraktivitas bersama di tempat umum. “Keempat warga Bontang itu perempuan dimana salah satunya berprofesi dosen,” ungkap Bahauddin. Gejala Corona, tambah Bahauddin, muncul 3 hari selepas kedua kerabat mereka pulang. Keluhan batuk mulai muncul dari salah satu anggota keluarga.

Sementara 3 saudari pasien yang diidentifikasi sebagai 323BTG itu, bisa beraktivitas seperti biasa karena belum menunjukan gejala apapun. Sehari berlalu atau Kamis (27/8), giliran 3 kerabatnya mengalami demam, batuk, pilek, sesak nafas diikuti lidah yang seperti mati rasa. “Katanya kalau makan rasanya pahit semua,” tambah Bahauddin.

Makin parah, empat hari kemudian pasien yang kini diidentifikasi sebagai 322BTG dan 323BTG mendatangi klinik dokter terdekat. Dokter menyarankan menjalani istirahat di rumah karena dinilai flu biasa. Saudari mereka yang lain (325BTG) juga merasa meriang, hingga akhirnya dia memutuskan menjalani rapid test. “Hasil rapid-nya non-reaktif,” ungkap Bahauddin.

Kecurigaan 325BTG terkena Covid-19 menguat setelah dia kehilangan indera penciuman.
Mengetahui gejalanya makin mengarah Corona, keesokan harinya Rabu (2/9/2020), ketiganya memutuskan menjalani Swab PCR di RSUD Bontang, dengan hasil pemeriksaan suspek. Akhirnya diputuskan 322BTG menjalani perawatan di rumah sakit, adapun dua kerabat yang lain karantina mandiri di rumah.

Pada Senin (7/9/2020) kondisi tubuh 323BTG yang menjalani karantina menurun kembali. Batuk berdahak tak kunjung henti diiringi mual, sakit kepala, dan lemas. Petugas Puskesmas Bontang Selatan 1 yang ditugasi memantau keluarga tersebut akhirnya memeriksa ulang kondisi tubuh mereka.

Barulah pada Rabu (9/9/2020), 322BTG, 323BTG, 325BTG serta anggota keluarga lain (324BTG) terkonfirmasi positif Corona. Adapun 2 kerabat yang berkunjung akhirnya juga terkonfirmasi positif di Balikpapan. (yim/red2)

Jangan Lewatkan Berita Terkini dari MediaKaltim.com dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami:

16.4k Pengikut
Mengikuti