spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Nasib GOR Aji Imbut Kini Telantar dan Banyak Kerusakan

TENGGARONG – Kondisi Gelanggang Olahraga Aji Imbut di Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara, kini sangat suram. Sejumlah peralatan pendukung olahraganya rusak. Pemkab Kukar pernah menawarkan Stadion Aji Imbut, salah satu venue di GOR Aji Imbut, dikelola swasta agar mendapat penanganan yang lebih baik. Akan tetapi, belum ada swasta yang tertarik mengelola stadion tersebut.

Pada Senin (28/3/2022), reporter kaltimkece.id jaringan mediakaltim.com mendatangi GOR yang pernah dipakai menyelenggarakan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2008. Tampak rumput-rumput setinggi batang lidi tumbuh subur di halaman GOR. Dindingnnya pun ditumbuhi lumut. Parahnya lagi, kulit dinding sejumlah bangunannya terkelupasan. Warnanya pun telah memudar. Yang lebih memprihatinkan, beberapa sarana dan prasarana penunjang olahraganya rusak ringan hingga berat. Kerusakan ini terdapat di venue sepak bola, gedung bela diri, arena berkuda, panahan, velodrome, hingga asrama atlet.

Sekretaris Kabupaten Kukar Sunggono mengatakan, program memelihara GOR Aji Imbut sebenarnya ada. Pemeliharaan dilakukan jika ada laporan detail kerusakan dan dilaksanakan oleh Dinas Pemuda dan Olaharaga Kukar sebagai pengelola sekaligus penanggung jawab GOR yang dibangun dengan biaya Rp 899 miliar dari APBD Kukar tersebut. “Nanti akan dibahas anggaran untuk perawatannya,” katanya.

Sebenarnya, sambung dia, Stadion Aji Imbut bisa dikelola pihak ketiga atau dari kalangan swasta. Dispora disebut pernah menawarkan pengelolaan tersebut kepada swasta. Ini dilakukan agar Pemkab Kukar tidak mengeluarkan banyak uang untuk merawat stadion. Namun, kata Sunggono, belum ada swasta yang tertarik mengelola Stadion Aji Imbut.

“Sudah ada komunikasi namun sampai sekarang belum mencapai kesepakatan,” bebernya.

Dikonfirmasi pada kesempatan berbeda, pelaksana tugas Kepala Dispora Kukar, Fida Hursani, tidak mempermasalahkan jika GOR Aji Imbut itu disebut minim perhatian. Pasalnya, ia mengakui, sejumlah fasilitas olahraganya rusak seperti dinding pelapon di velodrome yang terlepas. Warna dindingnya juga memudar.

Afe, panggilan Fida Hursani, mengatakan, pihaknya tidak punya banyak biaya memperbaiki semua kerusakan. Pada tahun ini saja, anggaran perawatan pusat olahraga di Kukar hanya Rp 500 juta. Uang tersebut mesti dibagi untuk merawat GOR Aji Imbut dan Stadion Rondong Demang Tenggarong. Untuk memaksimalkan perawatan, Dinas memilih bangunan yang paling prioritas diperbaiki.

“Bila harus memperbaiki seluruh bagian stadion, pengeluarannya besar, perlu dana miliaran,” ucapnya.

Meski demikian, Dispora berkomitmen merawat semua fasilitas olahraga milik Kukar walau anggarannya terbatas. Afe berharap, swasta mau mengelola GOR Aji Imbut sehingga pemeliharaan dan perawatannya dapat berjalan maksimal dan tak bergantung kepada pemerintah daerah. Ia menyadari, tanpa kerja sama yang baik dari semua kalangan, akan semakin sulit menjaga aset-aset daerah. (kk)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti