Mohammad Abdullah Faqih salah satu atlet esports yang mewakili Kaltim dalam PON XX di Papua 21-26 September 2021 untuk cabang olahraga elektronik Pro Evolution Soccer (PES). Meski tak meraih medali, namun dia berhasil masuk 8 besar.
Faqih mengaku awal bermain game karena kegemarannya akan Pro Evolution Soccer (PES). Pria kelahiran Balikpapan 12 April 1996 ini sudah bermain PES sejak 2016. Namun mulai serius dan masuk ke skena esports mulai 2019.
“Dulu main PES sekadar iseng bermain bersama teman di rental Play Station. Sekarang pakai perangkat console sendiri karena harus latihan,” ujar pemuda berusia 26 tahun ini kepada Media Kaltim, Sabtu (19/3/2022).
Menurutnya, esports tak sekadar kompetisi semata. Karena berangkat dari hobi, ia mengaku enjoy dengan permainan yang digelutinya saat ini. Apalagi bisa membawa harum nama daerah dan Indonesia ke kancah internasional.
“Saya memilih esports karena tidak hanya dinikmati pemain, namun juga penggemar game itu. Alhamdulillah orangtua juga sangat mendukung,” terangnya.
Faqih mengaku sempat kesulitan mengatur waktu belajar dan latihan. Namun hal itu tak membuatnya kendor untuk tetap fokus pada olahraga elektronik. Karena menurutnya, profesionalitas yang membedakan antara atlet esports dan pemain biasa.
Saat ini ia tengah mempersiapkan diri untuk menghadapi beberapa ajang yang mempertandingkan PES. Salah satunya Porpov Kaltim di Berau pada November 2022. Ia menargetkan dapat tampil dan meraih prestasi dalam kompetisi tingkat nasional dan internasinal.
“Saat PON Papua kemarin masuk 8 besar, target saat PON selanjutnya masuk final. Ada juga kejuaraan dunia esports di Bali. Mudah-mudahanan bisa lolos kualifikasi tampil di sana,” pungkasnya.(eky)