TOKYO – Puluhan ribu rumah tangga di Jepang masih tanpa listrik pada Kamis (17/3) pagi, lebih dari 10 jam setelah gempa dahsyat yang melanda pada Rabu (16/3) malam. Gempa itu mengakibatkan empat tewas dan lebih dari 100 orang luka-luka dan memutuskan jaringan transportasi ke negara di Timur Laut itu.
Sejumlah perusahaan, termasuk raksasa pembuat chip dan Toyota Motor Corp bergegas untuk memeriksa dampak gempa bermagnitudo 7,4 yang mengguncang sesaat sebelum tengah malam pada Rabu.
Gangguan rantai pasokan dapat memberikan lebih banyak tekanan pada produksi ponsel pintar, elektronik, dan mobil yang sudah genting.
Gempa itu menghidupkan kembali ingatan akan bencana pada 11 Maret 2011 di daerah yang sama dan menyebabkan kereta cepat Shinkansen ditangguhkan tanpa batas waktu, dengan setidaknya satu jalan raya utama ke daerah itu ditutup untuk pemeriksaan keselamatan.
Bagian depan bangunan jatuh ke jalan-jalan di beberapa kawasan dan tayangan televisi menunjukkan atap ubin curam runtuh di atas mobil yang terparkir dan hancur. Sementara itu, pekerja memeriksa jalan raya yang retak.
Listrik padam seketika di wilayah Tokyo pascagempa meskipun sebagian besar telah menyala kembali dalam tiga jam.
Namun, sebanyak 24.720 rumah tangga yang menggunakan layanan Tohoku Electric Power Co di Jepang Timur Laut masih tanpa listrik hingga pukul 10.00 waktu setempat atau 08.00 WIB pada Kamis, meskipun perusahaan itu memperkirakan sebagian besar akan pulih di kemudian hari.
Perdana Menteri Fumio Kishida mengatakan empat orang meninggal dan bahwa pemerintah akan waspada terhadap kemungkinan gempa lebih lanjut yang lebih kuat dalam dua hingga tiga hari ke depan.
Sedikitnya 107 orang sudah dilaporkan luka-luka, beberapa di antaranya mengalami luka serius, dengan 4.300 rumah tangga masih tanpa air hingga pagi.
Antrean panjang warga Kota Fukushima mengular di area parkir untuk mengisi tangki plastik dengan air untuk penggunaan di rumah.
Renesas Electronics Corp., pembuat chip mikrokontroler terbesar dunia, mengatakan pihaknya tengah memeriksa kerusakan akibat gempa di tiga pabrik di Jepang.
Salah satu di antaranya adalah pabrik Naka yang canggih di Prefektur Ibaraki, yang ditutup selama tiga bulan pascagempa Maret 2011 dan selama waktu yang lebih singkat setelah gempa 2021.
Pabrik itu harus menghentikan produksi tahun lalu karena kebakaran yang memperburuk kekurangan chip global dan memaksa perusahaan otomotif untuk membatasi produksi.
Gempa, yang awalnya bermagnitudo 7,3 kemudian diralat menjadi 7,4 oleh Badan Meteorologi Jepang, mengguncang pada 23.36 waktu setempat di lepas pantai Prefektur Fukushima di kedalaman 60 kilometer.
Gempa dan tsunami Fukushima 2011, yang diperingati di seluruh negara itu kurang dari sepekan lalu, mengakibatkan sebanyak 18.000 orang tewas.
Peringatan tsunami yang dikeluarkan telah dibatalkan pada Kamis pagi. Beberapa daerah melaporkan kenaikan permukaan laut tetapi tidak ada kerusakan serius yang segera dilaporkan.
Bencana 2011 juga memicu kehancuran di pembangkit tenaga nuklir Fukushima Daiichi. Tidak ada kerusakan serius yang dilaporkan di setiap pembangkit tenaga nuklir kendati otoritas sebelumnya sudah mengatakan alarm kebakaran sudah dipicu pada bangunan turbin di pembangkit yang lumpuh.
Pabrikan mengatakan pihaknya mencoba mengukur potensi kerusakan gempa yang menghantam fasilitas mereka di wilayah itu.
Toyota mengatakan pihaknya sudah membatalkan giliran siang di dua pabrik di Jepang Timur Laut setelah para pekerja mengevakuasi pabrik-pabrik itu sepanjang giliran malam pada Rabu. Pembuat mobil itu mengatakan pihaknya akan menentukan giliran malam nanti.
Cabang perbankan utama Mizuho Financial Group Inc mengatakan beberapa ATM-nya untuk sementara berhenti beroperasi akibat pemadaman listrik, tetapi semuanya telah pulih kembali.
Dalam upaya untuk menjangkau kawasan yang terdampak penghentian Shinkansen, All Nippon Airways dan Japan Airlines (JAL) mengatakan bahwa mereka meningkatkan penerbangan tambahan ke kota-kota di Timur Laut. Belum ada prakiraan kapan layanan kereta reguler akan dipulihkan. Sementara rata-rata saham acuan Nikkei Jepang anjlok, terlepas dari dampak gempa. (ant)