SAMARINDA- Komisi II DPRD Kaltim telah menerima rencana kerja Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop-UKM) Kaltim untuk tahun 2022. Komisi II menyatakan, beberapa program kerja Disperindagkop-UKM sudah baik, khususnya untuk penanganan Covid-19 serta menjelang pemindahan Ibu Kota Negara (IKN).
Sebagaimana diungkapkan Ketua Komisi II DPRD Kaltim Veridiana Huraq Wang, pemindahan IKN Nusantara harus dimanfaatkan oleh masyarakat Kaltim. Termasuk dalam sektor industri dan perdagangan serta UMKM.
“Kita sering mendengar orang Kaltim jangan hanya menjadi penonton, jangan sampai kalah bersaing dan jangan sampai tidak memiliki kompetensi. Intinya, kita ingin tahu program pemerintah ke depan seperti apa. Ternyata sudah ada beberapa pelatihan di tahun 2021,” ungkap politisi PDI Perjuangan ini, awal pekan ini.
Komisi II, ungkap Veridiana, juga sudah meminta Disperindagkop-UKM untuk menjelaskan langkah yang dilakukan selama masa pandemi Covid-19 yang sangat mempengaruhi perekonomian di Kaltim.
Berdasar data dan informasi yang telah diterimanya, Disperindagkop-UKM sudah melakukan pelatihan untuk 221 pelaku UMKM. Bahkan sudah ada sejumlah produk UMKM yang diekspor.
Disperindagkop-UKM kabarnya juga akan memperkuat regulasi untuk menyelaraskan sejumlah perda yang berhubungan dengan kebijakan pelatihan UMKM. Pemprov Kaltim juga akan mengupayakan berbagai cara agar UMKM bisa menerima bantuan dari pemerintah pusat. Dengan beberapa program kegiatan Disperindagkop-UKM Kaltim yang langsung menyentuh ke masyarakat, Veridiana akan mendorong agar OPD tersebut mendapat tambahan suntikan anggaran.
“Memang dari anggaran kita kecil, justru mereka anggaran lebih besar dari APBN dan DAK (Dana Alokasi Khusus). Tapi tetap diusulkan bagaimana kita membantu untuk menambah dari APBD,” terangnya.
Sementara M Yadi Robyan Noor Kepala Dinas Perindagkop dan UKM Kaltim HM Yadi Robyan Noor membenarkan ada sejumlah program prioritas yang akan dilakukan pihaknya.
Salah satunya program menempatkan pembangunan sektor perindustrian, perdagangan koperasi dan usaha kecil menengah (Indagkop UKM) pada posisi strategis dalam arsitektur pembangunan daerah. Program ini jelas Roby bertujuan untuk mewujudkan penguatan ekonomi masyarakat menuju kesejahteraan yang adil dan makmur.
“Apalagi kita punya rencana industri pengolahan. Industri ini pasti akan lebih besar, maka kita akan membangun area industri berdasarkan prioritas masing-masing daerah,” bebernya.
Kedepannya Disperindakop-UKM akan meminta bantuan keuangan ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terhadap rancangan industri baik dari segi akses, potensi, penyerapan tenaga kerja, investasi, dan lainnya.
“Di sisi lain, kita juga akan terus mengadakan capacity building (peningkatan kapasitas) untuk peningkatan sumber daya manusia (SDM). Kita optimistis melakukan berbagai pelatihan, apalagi Covid-19 sudah melandai secara perlahan maka kita harus bangkit,” tandasnya. (eky)