SANGATTA – Peringatan genap satu tahun kepemimpinan Ardiansyah Sulaiman-Kasmidi Bulang (ASKB) sebagai bupati dan wakil bupati Kutai Timur (Kutim) berlangsung sederhana, Rabu (2/3/2022). Refleksi 1 tahun pelantikan ASKB ditandai dengan ekspos hasil pembangunan di Kutim.
“Momentum refleksi satu tahun ini sebagai saat paling tepat untuk melakukan evaluasi dan mawas diri atas kinerja kami bersama bupati serta jajaran aparatur sipil negara (ASN) dalam satu tahun terakhir ini,” ujar Wabup Kasmidi usai gelaran peringatan sederhana tersebut.
Menurut dia, ada pekerjaan yang perlu diprioritaskan untuk tahun-tahun berikutnya hingga akhir masa jabatan ASKB tahun 2024. “Yakni masalah kemiskinan, pendidikan serta sektor indeks pembangunan manusia atau IPM,” kata pria yang akrab disapa KB itu.
Kendati masih dihadapkan pada persoalan yang kompleks namun Wabup bersyukur pada masa pandemi Covid-19, dalam satu tahun terakhir sudah banyak pencapaian yang diraih.
Dia mencontohnya di sektor pendidikan, memprioritaskan beberapa program. Seperti gratis bantuan seragam dan buku sekolah, beasiswa “Kutim Tuntas” bagi pelajar dan mahasiswa yang kini tengah digodok regulasinya. Peningkatan Bantuan Operasional Sekolah (Bosda) negeri dan swasta, peningkatan insentif guru dan tenaga kependidikan.
Selain itu juga memprioritaskan bantuan seragam bagi guru negeri dan swasta, perbaikan hingga pembangunan sarana dan prasarana pendidikan seluruh kecamatan. Berikutnya, mendorong pencapaian standar akreditasi A bagi sekolah negeri dan swasta. Seluruh prioritas ini ditarget akan terealisasi seluruhnya dalam waktu satu periode jabatan.
Namun demikian, ada beberapa program yang sudah tercapai lebih awal. Seperti jumlah guru yang mendapatkan kenaikan insentif. Jumlahnya mencapai 2.353 guru yang merasakan imbas kebijakan ini. Bahkan 2.136 guru ngaji juga mendapat insentif.
“Pemkab Kutim juga telah melaksanakan pembangunan 20 RKB (ruang kelas baru) SD dan SMP serta penyediaan UKS (unit kesehatan sekolah) di 14 sekolah,” sebutnya.
Selain itu, mendukung pembangunan sumber daya manusia (SDM) melalui pendidikan, Pemkab juga merehabilitasi ruang kelas di 55 sekolah se-Kutim. Rutin mendistribusikan BOS dan BOSDA ke SD dan SMP negeri serta swasta.
Bupati Ardiansyah mengatakan, bidang kesehatan ASKB juga sudah melaksanakan beberapa program prioritas. Seperti gratis BPJS bagi masyarakat tidak mampu, menambah pembangunan rumah sakit pratama. Berikutnya peningkatan pelayanan kesehatan puskesmas setiap kecamatan, peningkatan insentif tenaga kesehatan serta gratis biaya persalinan bagi keluarga tidak mampu.
“Dalam setahun, pencapaian progresnya antara lain yaitu Kutim telah mencapai Universal Healt Coverage (UHC) dalam penjaminan kesehatan bagi masyarakat, khususnya masyarakat tidak mampu,” ulas Bupati Ardiansyah.
Orang nomor satu Kutim itu menyebutkan kesejahteraan para tenaga kesehatan di daerah ini juga sudah semakin membaik melalui kenaikan insentif. Jumlah tenaga kesehatan yang mendapatkan kenaikan insentif mencapai 470 nakes.
Pemkab juga melakukan penambahan sarana puskesmas, puskesmas pembantu (pusban) sebanyak 5 gedung, serta yang terakhir baru beberapa waktu lalu diresmikan adalah pembangunan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda).
Ardiansyah menegaskan, di tengah pandemi Covid-19 yang belum mereda, pelaksanaan program pembangunan Pemkab Kutim dibawah kepemimpinan ASKB masih “on the track”. Artinya prioritas pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat secara bertahap akan terus coba direalisasikan, sesuai dengan visi misi Pemkab Kutim yang telah dicanangkan, yakni “Menata Kutim Sejahtera Untuk Semua”. (ref/adv)