SAMARINDA- Kordinator Wilayah Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Provinsi Kaltim-Kaltara Sapto Setyo Pramono, meminta insinyur yang tergabung dalam organisasinya untuk meningkatkan kualfikasi mereka dengan mengikuti sertifikasi insinyur. Hal ini dilakukan untuk mendorong kontribusi insinyur Kaltim dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN).
Sapto yang juga Ketua PII Samarinda, mengharapkan Sumber Daya Manusia (SDM) terutama insinyur asal Kaltim bisa mempersiakan diri menghadapi pembangunan IKN.
Serfifikasi insinyur ini, kata anggota DPRD Kaltim ini, sangat penting untuk meningkatkan kapasitas, prosesionalisme prosesi insinyur. Ketentuan ini juga termaktub dalam Undang-undang No 11 tahun 2014 tentang Keinsinyuran. UU itu menyebutkan bahwa setiap orang yang lulus sarjana teknik wajib mendapat sertifikasi tanda registrasi insinyur sebagai izin praktek mereka.
“Mereka (insinyur) yang belum sertifkasi wajib alih jenjang masa lampau dulu. Di Unmul sudah buka, bahkan sudah angkatan ke-6. Ini penting sebagai syarat administrasi, supaya kita bisa ikut andil dalam pembangunan IKN,” terangnya, Selasa (1/3/2022).
Menurutnya, persaingan dalam pembangunan IKN kelak akan sangat ketat. Tidak hanya untuk insinyur Indonesia bahkan insinyur tingkat internasional, katanya pasti akan ikut bersaing. Untuk itu, insinyur di Kaltim harus meningkatkan kualitas dan kapasitasnya agar tidak tersisih dalam pembangunan IKN di Bumi Etam.
“Menteri PU ada menyampaikan kalau kita tidak siap, pemerintah siap pakai insinyur dari luar Indonesia. Makanya kita harus mampu bersaing,” ungkapnya.
Sapto menambahkan, dia sudah membangun komunikasi dengan Ketua Umum PII, serta Ketua Satgas Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Baru Negara (IKN) Danis Hidayat Sumadilaga. Ia sempat meminta agar insinyur asal Kaltim dilibatkan dalam pembangunan Nusantara.
“Pembangunan Nusantara ‘kan kita harus kawal, warga Kaltim tak boleh ditinggal. Ini salah satu dari berbagai peluang yang bisa kita dorong keterlibatan Kaltim,” pungkasnya.(eky)