spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Push Yourself…!

Oleh: Ust. Zulkifli, S.Pd,.I., M.Pd.
Motivator, Mubaligh, Penulis dan Akademisi
Email: zulkifliyusuf120@gmail.com

Mungkin termasuk Anda yang tidak sepakat dengan kalimat “push yourself” atau paksa diri Anda. Namun saya tetap meyakini dengan sepenuh hati bahwa kebahagiaan itu harus dipaksakan, karena jika tidak dipaksa, Anda tidak akan pernah mendapatkannya.

Mengapa demikian? Sejatinya seseorang harusnya bekerja untuk memperoleh kepuasan lebih daripada sekedar uang. Namun pada kenyataannya, setiap orang berbeda dalam mempersepsikan tentang makna bekerja. Begitu halnya dengan tempat kerja, memiliki kesan dan suasana yang berbeda-beda.

Salah seorang sahabat saya merasa bahagia dan bersyukur, karena ia diterima bekerja di sebuah lembaga pendidikan. Lembaga tersebut belum begitu maju dan berkembang, demikian halnya dengan gaji yang ia terima, tentu lebih kecil jika dibandingkan dengan gaji di lembaga swasta lainnya. Namun, ia tetap merasa bahagia dan berguna, iapun merasa bahwa tempat ia bekerja adalah tempat yang paling tepat untuk berbagi pengetahuan dengan orang lain (mahasiswa).

Seorang kawan lainya memutuskan untuk mengikuti hasratnya untuk keluar dari pekerjaan sebelummya untuk menjadi seorang pengusaha, ia memilih untuk menyalurkan bakat dan minatnya untuk menjadi pengusaha properti. Dengan niat, ia ingin membahagiakan diri dan keluarganya, iapun terus mengembangkan usaha atau bisnis yang dimilikinya dengan penghasilan jutaan bahkan puluhan juta, namun ia kerap mengeluh merasa dirinya tidak bahagia.

Hal ini mengingatkan kita tentang ungkapan Buya Hamka, “kalau hidup hanya sekedar hidup, kera di rimba juga hidup. Kalau kerja hanya sekedar kerja, kerbau di sawah juga bekerja”. Ungkapan tersebut seakan memberikan ilustrasi kepada para generasi muda, bahwa kera dan kerbau juga bekerja namun tidak disertai dengan rasa. Lihat saja kerbau kerjanya di sawah namun tidak bahagia, jelas karena karbau tidak memiliki akal untuk merasakan kebahagiaan. Justru sebagai manusia (insan) yang memiliki rasa, sehingga manusia memiliki kewajiban untuk menumbuhkan kebahagiaan dalam bekerja. Atau mungkin Anda bertanya, apakah semudah itu menumbuhkan rasa bahagia? Menurut saya tidak, tetapi juga tidak susah. Anda hanya perlu memaksakan diri untuk terus berusaha mengubah ketidakbahagiaan Anda.

Layaknya seseorang wanita yang sedang dilirik oleh seorang pria yang belum ia kenal kebaikannya, tentu tidak secara spontan tumbuh rasa cinta yang mendalam, mungkin rasa cinta Anda akan tumbuh secara pelahan-lahan. Begitu halnya dengan pekerjaan yang telah Anda geluti tentu harus disertai dengan keyakinan yang mendalam, karena segala sesuatu datang dari keterbiasaan. Karena sering menganggap diri bahagia, akhirnya kita sungguh-sungguh menjadi bahagia. Karena otak manusia cenderung memerlukan respons positif (afirmasi), jika setiap hari Anda ucapkan kata-kata positif maka otak alam bawah sadar Anda akan menyimpan informasi yang akan memengaruhi mental dan jiwa Anda. Sejumlah penelitian yang telah dilakukan oleh ilmuan, namun kabanyakan manusia tidak menyadari bahwa manusia menyimpan kekuatan dan potensi yang amat besar di dalam dirinya. Salah satu kekuatan besar yang dimiliki oleh setiap manusia ialah kekuatan pikiran dan kekuatan perkataan.

Betapa bahanya jika setiap hari Anda mengucapkan “Aku tidak bisa, ini sangat sulit, aku memang selalu gagal”. Secara sadar perkataan ini akan memengaruhi otak alam bawah sadar dan organ tubuh Anda, sehingga membuat mental Anda down atau patah semangat. Maka berusahalah untuk mengubahnya dengan kalimat positif “aku pasti bisa melakukannya, aku hanya perlu waktu untuk menyelesaikannya dengan baik”.

Kesimpulan dalam tulisan ini, bahwa kebahagiaan tidak akan datang ketika Anda selalu menganggap kebahagiaan itu sulit. Mulai saat ini, ubalah pola pikir dan ucapan Anda. Lihatlah sesuatu yang positif dalam diri Anda. Setelah itu, Anda akan  bahagia. Namun, untuk mencapai hal tersebut, Anda harus mampu memaksakan diri terlebih dahulu. Push yourself, Brother!.
#dakwahbilqolam
#motivasisukses
#salamliterasi

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti