BONTANG – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bontang kembali menetapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas karena tren Covid-19 yang kian meningkat. Kepala Disdikbud Bontang Bambang Cipto Mulyono, mengungkapkan surat edaran telah disebar ke seluruh sekolah dan mulai diterapkan 7 Februari 2022.
“Kami sudah berikan informasi ke satuan pendidikan melalui surat edaran,”ucapnya saat ditemui, Selasa (8/2/2022).
Sesuai surat edaran, PTM dilakukan dengan membatasi jumlah siswa yang ada di kelas 50 persen dari kapasitas ruangan. Tidak lupa harus menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang lebih ketat.
“Jadi siswa kembali tatap muka dengan dibagi per sesi. Kami juga menghimbau untuk setiap sekolah tetap mematuhi prokes secara ketat, ” terangnya.
Sementara itu, Wakil Kepala SDIT Asy Syaamil, Rahmatullah, menjelaskan pihak sekolah sudah mendapatkan surat edaran dari Disdikbud terkait PTM terbatas, dan pihak sekolah langsung menindaklanjuti hal tersebut.
“Setelah dapat surat edaran, kami langsung rapat dengan seluruh guru untuk pembatasan pembelajaran tatap muka. Alhamdulillah mulai Senin kemarin sudah diberlakukan,” ucapnya.
Soal pembagian sesi, Rahmatullah mengatakan sesi dibagi berdasarkan jilid mengaji masing-masing anak. Sehingga memudahkan para guru dalam mengajar.
“Jadi sesi kali ini kami bagi berdasarkan jilid ngaji. Kemarin sebelum itu kami bagi hanya berdasarkan absen, hasilnya para guru ngaji jadi mengajar murid dengan jumlah yang tidak seimbang,” jelasnya.
Pihak sekolah juga bekerja sama dengan orang tua atau wali murid agar tetap menerapkan prokes dan menjaga kondusifitas di sekolah.
“PTM kali ini kami lebih memperketat prokes bagi seluruh siswa. Terutama kepada orang tua siswa, kami berpesan untuk saling terbuka dengan kami. Jika sehabis melakukan perjalanan jauh kami anjurkan untuk isoman terlebih dahulu sebelum masuk sekolah,” tandasnya. (ahr/adv)
