spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Punya Potensi Ribuan Ton Ikan, TPI Kenyamukan Perlu Perbaikan

SANGATTA- Sumber daya sektor perikanan di Kabupaten akutai Timur (Kutim) belum digarap maksimal. Padahal produksi ikan dari nelayan Kutim melimpah. Jika ditangani dengan baik, tentu bisa mendatangkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Ihwal inilah yang masih digenjot Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kutim hingga kini.“Beberapa program telah kami laksanakan mulai dari penyuluhan hingga memberikan bantuan alat tangkap, namun pemasaran masih menjadi kendala serius,” ungkap Kepala DKP Kutim, Ayub saat dikonfirmasi, Selasa (1/2/2022).

Menurut dia, hasil tangkapan ikan nelayan Kutim cukup baik, namun mereka belum dapat pangkalan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yang ada di pesisir Kenyamukan, Kecamatan Sangatta Utara. Sarana dan pra sarana di TPI tersebut belum lengkap. Meski demikian, lokasi itu merupakan ranah provinsi, kabupaten tak bisa berbuat banyak.

“Hal ini sangat disayangkan. Saat ini kewenangan wilayah laut termasuk TPI, ada di provinsi. Kami (daerah) hanya dapat memprogramkan sedangkan pelaksanaannya adalah provinsi,” jelasnya.

Sebagai informasi, luas pengelolaan laut Kutim dimulai dari 0–4 mil atau sekitar 2.641 kilometer per segi. Dengan jumlah tersebut pemanfaatan laut sebagai sumber pencarian untuk masyarakat Kutim cukup menjanjikan. Demikian pula dengan produksi hasil perikanan di kabupaten ini.

Dia menerangkan, khusus TPI Kenyamukan memang memerlukan banyak pembenahan. Dimulai dari dermaga pelabuhan, pabrik pengolahan es, sarana pengisian bahan bakar solar, air bersih dan beberapa fasilitas penunjang lain. Jika fasilitas TPI di Kenyamukan sudah maksimal, pasti nelayan tidak akan jauh-jauh bongkar muat dan memasarkan hasil tangkapannya sampai ke Bontang.

“Perlu diketahui bersama fungsi TPI ada tiga, yakni fungsi pelelangan ikan, stabilitas harga, dan kesejahteraan nelayan,” pungkasnya. (ref)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti