SAMARINDA – Rapat Kerja Provinsi Komite Olahraga Nasional Indonesia (Rakerprov KONI) Kaltim di Ballroom Hotel Aston Samarinda pada Sabtu (29/1/2022) ricuh hingga berujung adu jotos.
Humas KONI Kaltim, Zulkarnain membenarkan adanya perkelahian saat rapat kerja keempat masa kepemimpinan Ketua KONI Kaltim Zuhdi Yahya itu.
“Iya (dipukul), karena mulutnya menyinggung semua yang ada di ruangan, semua orang dibilang merekayasa. Untung kita sempat selamatkan. Kalau tidak, jadi bulan-bulanan dia,” ucap Zulkarnain, saat dikonfirmasi, Minggu (30/1/2022).
Zulkarnain menjelaskan, adu jotos bermula saat seorang peserta rapat bernama Sugeng Muhdar, menyebut ada rekayasa yang dilakukan pengurus KONI Kaltim, terutama perihal syarat untuk maju sebagai Ketua KONI Kaltim periode 2022-2026.
“Dengan lantangnya dia bilang kita semua merekayasa. Menurut saya, perbedaan pendapat itu biasa, cuma cara penyampaian salah, akhirnya menyinggung perasaan orang banyak,” ungkap Zulkarnain.
Menurut mantan wartawan ini, dalam pembahasan Rakerprov syarat untuk naik menjadi Ketua KONI Kaltim yakni wajib memiliki 30 persen suara dari kabupaten/kota, serta 30 persen dari cabang olahraga dan badan fungsional.
“Itulah yang dipermasalahkan oleh Sugeng. Memang tidak diatur dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART), tapi kita boleh mengatur dalam tata tertib, itu yang disebut kita merekayasa,” terangnya.
Terkait dengan insiden itu, pihak KONI Kaltim akan segera membuat laporan ke pihak kepolisian atas ucapan Sugeng saat rapat.
“Iya, katanya dia melaporkan kita, kita juga akan melaporkan dia karena ucapannya yang ada di YouTube, menyebut kita merekayasa,” ucap Zulkarnain.
Sementara itu, Sugeng Muhdar saat dikonfirmasi awak media terkait dengan insiden adu jotos itu belum bisa memberikan komentar. (vic)
