BONTANG – Kota Taman tergolong kota yang rawan kebakaran. Buktinya sejak Januari sampai akhir Agustus 2020 ini, sudah 35 kali si jago merah menghanguskan harta benda warga. Untungnya, mayoritas yang terbakar adalah lahan.
Berdasar data Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Bontang, diketahui, Februari menjadi bulan paling rawan. Pasalnya, di bulan ini terjadi 13 kali kebakaran. Lengkapnya, 10 kali lahan terbakar, dua kali kebakaran rumah, terakhir terbakarnya satu unit pemasak aspal.
Bulan berikutnya (Maret) menempati urutan rawan kedua dengan 7 kali kebakaran lahan. Menyusul kemudian 5 kali kebakaran lahan pada April, sementara Januari, Mei dan Juni masing-masing terjadi 3 kali kebakaran mulai dari lahan, rumah, meteran listrik, hingga kandang ayam.
Bulan Juli menurut Kadis Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, M Yani melalui Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Operasional, Akhmad Rivani menjadi bulan tenang sebab si jago merah tak berulah di wilayah kerjanya.
Sebaliknya, korban materi terbesar yang dialami warga Bontang berlangsung pada bulan berikutnya. Seperti diketahui pada Rabu (12/8/2020), terjadi kebakaran besar yang melanda warga Rawa Indah, Tanjung Laut Indah, Bontang Selatan. Selama sekitar 4 jam si jago merah menghanguskan 40 rumah serta bangunan warga.
Lebih jauh, Rivani mengatakan kendala terbesar yang dialami jajarannya saat bekerja bukan keterbatasan alat atau unit mobil pemadam kebakaran (damkar). Kerja mereka terhambat justru karena tindakan warga di areal kebakaran.
Seringkali mereka tak bisa bekerja maksimal karena banyak warga menggangu konsentrasi petugas saat di lapangan. Bentuk gangguan bahkan sampai mengambil kendali unit damkar. “Mohon kepada masyarakat agar tak bersikap ceroboh dan gegabah ketika kami melaksanakan tugas, kami tahu banyak warga yang panik, tapi InsyaAllah damkar akan sesegera mungkin menanggulanginya,” kata dia.
Ditambahkan, dalam melaksanakan tugas petugas pemadam kebakaran dibekali kemampuan dan skill yang memadai, sehingga masyarakat tak perlu khawatir dan panik.
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Bontang terbagi dalam 4 regu (60 personel) yang bekerja secara shift. Mereka berjaga di 2 pos yakni basecamp di Jl Piere Tendean serta pos kedua di Loktuan. Pos ketiga diharapkan segera dibangun dengan lokasi kantor di wilayah Bontang Lestari. (yim/red2)