spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Era New Normal: Strategi Pemulihan Pariwisata untuk Menarik Minat Wisatawan

Pandemi covid 19 memberikan berbagai dampak serius yang belum pernah dirasakan sebelumnya. Dengan penyebaran virus yang sangat cepat, berbagai sektor pembangunan pun menjadi teerhambat.

Tak terkecuali sektor bidang pariwisata. Dampak covid 19 terhadap pariwisata sangat terlihat karna sektor pariwisata juga punya keterkaitan dengan sektor-sektor lain seperti perhotelan, transportasi, biro perjalanan wisata hingga usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Seiring waktu, bersamaan dengan pandemi muncul berbagai istilah dalam masyarakat. Salah satunya adalah istilah new normal atau adaptasi kebiasaan baru. Masa new normal merujuk pada waktu dilonggarkannya aturan karantina dan WFH (work from home).

Masa new normal sangat berpengaruh pada dunia pariwisata dan ekonomi kreatif. Adanya masa new normal ditandai dengan kembalinya sistem dan aktivitas yang berjalan seperti biasanya. Saat ini pun, Indonesia secara perlahan mulai beralih dari era new normal ke next normal, meski baru sebagian.

Dilihat data dari Buku Tren Pariwisata 2021, jumlah wisatawan mancanegara yang masuk ke Indonesia pada bulan Februari 2020 menurun cukup drastis. Bahkan jumlahnya pun terus menurun hingga penurunan tertinggi terjadi di bulan April 2020, hanya terdapat 158 ribu wisatawan mancanegara datang ke Indonesia.

BACA JUGA :  Ikhlaskan Kepergian Eril, Nabila Ishma: Hati-hati di Jalan Ya, Aku Tunggu Kamu di Sini

Tidak sampai situ saja, pada tahun 2019 hingga 2020, kunjungan wisatawan nusantara pun turun 30%. Penurunan ini mengakibatkan hampir 1,58 juta pekerjaan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif terdampak pandemi COVID-19.

Di era new normal atau normal baru sepeti sekarang diperlukan strategi baru untuk memulihkan pariwisata agar dapat menarik minat para wisatawan yaitu dengan dilakukannya pembukaan secara bertahap tempat-tempat wisata di Indonesia, penerapan protokol CHSE (Cleanliness, Healty, Safety, and Environmental Sustainability) di tempat-tempat wisata, meningkatkan minat pasar, serta mendukung optimalisasi kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) di Indonesia. (**)

Referensi: https://kemenparekraf.go.id/

Oleh: Dhiva Desqia Kamilla, Mahasiswi, Jurusan S1 Ilmu Komunikas, Universitas Mulawarman

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
Html code here! Replace this with any non empty raw html code and that's it.