BONTANG – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdkbud) Bontang siap menerapkan kurikulum paradigma baru di tahun 2022. Hal itu sesuai dengan yang telah diamanatkan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI.
Kepala Disdikbud Bontang, Bambang Cipto Mulyono mengatakan, pembelajaran paradigma baru mendukung konsep merdeka belajar. Kata dia, pembelajaran dengan paradigma baru berorientasi pada penguatan kompetensi dan pengembangan karakter yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Tujuannya meningkatkan kemampuan atau kompetensi siswa agar dapat bersaing secara global. “Tentu dengan menyesuaikan kondisi di lapangan seperti apa,” ujarnya.
Konsep merdeka belajar, sambung Bambang, berorientasi pada pengembangan karakter dan softskill. Adapun guru, hanya sebagai fasilitator. Namun nantinya, tidak semua sekolah yang memberlakukan kurikulum ini.
Melainkan hanya sekolah yang memiliki guru penggerak. Sekolah pun tidak dipaksa untuk menggunakan kurikulum ini. “Saat ini kami sedang proses perekrutan guru penggerak di sejumlah sekolah,” kata Bambang.
Guru penggerak adalah pemimpin pembelajaran yang mendorong tumbuh kembang murid secara holistik, aktif dan proaktif dalam mengembangkan pendidik lainnya untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada murid, serta menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila. (bms)