Pemerintah terus mengebut pembangunan jalan darat dari Kutai Barat (Kubar) sampai Mahakam Hulu (Mahulu). Duit ratusan miliar digelontorkan demi menuntaskan proyek tersebut. Meski demikian, pembangunannya tak berjalan mulus. Medan yang bergunung dan berbatu hingga cuaca buruk menghambat pengerjaannya.
Kepada kaltimkece.id jaringan mediakaltim.com, Selasa, 14 Desember 2021, Kepala Satuan Kerja Jalan Perbatasan Kaltim, Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan, Irawan Daya Putera, melaporkan perkembangan pembangunan infrastruktur yang menghubungkan Kecamatan Tering dengan Kecamatan Long Bagun itu.
Pada tahun ini, pembangunan jalannya sepanjang 23 kilometer. Proyek tersebut dibagi dua jenis. Pertama, proyek multiyears contract (MYC) 2020-2022 sepanjang 15 kilometer dengan nilai Rp 95 miliar. Berikutnya proyek single year contract (SYC) 2021 sepanjang 8 kilometer dengan nilai kontrak Rp 39 miliar.
Total, pemerintah menyiapkan Rp 134 miliar untuk menuntaskan proyek tersebut. “Itu semuanya melalui SBSN. Jadi, bukan APBN,” terang Irawan. Sebagaimana diketahui, SBSN adalah Surat Berharga Syariah Negara yang dikeluarkan pemerintah melalui Kementerian Keuangan.
Irawan menjelaskan, progres MYC pada tahun ini telah mencapai 48 persen. Progres itu didapatkan dari alokasi anggaran per tahun. Pada 2020, alokasi anggarannya mencapai Rp 13 miliar. Sedangkan pada 2021, alokasi anggarannya Rp 80 miliar.
“Alokasi tahun ini kelebihan. Itu kenapa realisasinya kecil. Jadi, sisanya dilanjut tahun depan. SBSN masih bisa digunakan tahun depan,” jelasnya.
Adapun proyek SYC meliputi pembangunan jalan sepanjang 15 kilometer dan tiga jembatan permanen di beberapa titik dari Tering sampai Long Bagun. Irawan menyebut, 8 kilometer jalan telah dikerjakan dan dipasangi agregat. Dua jembatan permanen diupayakan rampung tahun ini.
Sedangkan proyek SYC pada 2021, kata Irawan, terdapat sejumlah kendala yang menghambat pengerjaan. Di antaranya cuaca buruk dan kondisi medan. Dia pun yakin, proyek SYC tidak selesai tahun ini. Mengingat, pada 3 Desember 2021, progres pengerjaannya baru 40 persen. Direktorat Jenderal Bina Marga telah memberikan peringatan kepada kontraktor sebanyak tiga kali. “Tahun depan dilanjutkan. Nanti saya sampaikan perkembangannya,” ucapnya.
Pembangunan jalan dari Tering sampai Long Bagun ini memiliki jarak sekitar 143 kilometer. Selain pemerintah pusat, pemerintah provinsi juga ikut andil membangun fasilitas umum tersebut.
Kepala Bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Perumahan Rakyat (PUPR-Pera) Kaltim, Irhamsyah, memberikan penjelasan. Pada tahun ini, Pemprov Kaltim membangun jalan aspal sepanjang 1 kilometer. Masih sedikitnya andil provinsi karena alokasi dana banyak dialihkan untuk membuka jalur jalan tersebut.
“Biaya paling besar adalah membuka jalur karena gunungnya di situ berbatu. Nilai kontraknya mencapai Rp 29,7 miliar,” sebut Irhamsyah. Dana tersebut juga digunakan untuk memasang agregat jalan.
Selain jalan, Pemprov Kaltim juga membangun tiga jembatan bailey, dua berukuran 25 meter dan satu ukuran 27 meter. Ketiga jembatan dipastikan berdiri tahun ini. Letaknya di perbatasan Kubar dengan Mahulu. Alokasi pengadaannya sekitar Rp 6 miliar. Sementara biaya pengiriman dari Balikpapan sebesar Rp 2 miliar. “Tahun ini, jembatan selesai,” jelas Irhamsyah. Jembatan bailey adalah jembatan rangka baja prafabrikasi yang bersifat portabel.
Pada 2022 nanti, tambahnya, ada dua jembatan bailey yang akan dibangun. Pembangunan jembatan tersebut adalah yang terakhir dikerjakan Pemprov Kaltim. Secara keseluruhan, Pemprov Kaltim membangun 16 jembatan untuk menghubungkan Kubar dengan Mahulu. “Tahun depan, kami fokus jalan tanah saja karena dananya tidak banyak,” tutup Irhamsyah. (kk)