BONTANG – Anggota DPRD Bontang dr. Etha Rimba Paembonan, MBA akan segera mengajukan surat mundur sebagai anggota DPRD Bontang. Dikatakan politisi asal Gerindara ini, pengajuan mundurnya itu akan disampaikan sebelum pendaftaran ke KPU Toraja Utara.
Merujuk Peraturan KPU (PKPU) 5 Tahun 2020, tentang tahapan, program dan jadwal penyelenggaraan Pilkada 2020, Pengumuman Pendaftaran Pasangan Calon akan dilaksanakan 28 Agustus 2020 sampai 3 September 2020, sedangkan Pendaftaran Pasangan Calon pada 4 Septemebr sampai 6 September 2020
“Aturannya memang seperti itu. Ya, otomatis dan pasti saya akan mengajukan surat pengunduran diri sebagai anggota DPRD (Bontang, Red.). Karena saat pendaftaran, itu jadi salah satu syarat,” tutur Etha panggilan akrabnya, kepada Media Kaltim.
BACA JUGA: Jika Etha Ditetapkan sebagai Calon di Pilkada Toraja Utara, Inilah Penggantinya di DPRD Bontang
Untuk diketahui, Etha akan maju di Pilkada Toraja Utara 2020 sebagai calon wakil bupati, yang menjadi pasangan Calon Bupati Kalatiku Paembonan. Bahkan, pasangan Kalatiku Paembonan dan Etha Rimba (Kala’-Etha) sudah mendeklarasikan diri untuk maju dalam pertarungan Pilkada Toraja Utara 2020.
Pasangan Kala’-Etha ini didukung empat partai yaitu PDI Perjuangan dengan empat kursi, Gerindra empat kursi, PKPI dua kursi, dan Perindo dua kursi. Sehingga total usungan kursi di DPRD Toraja Utara 12 Kursi, serta ratusan tim relawannya. Deklarasi telah digelar di Hotel Misiliana Kecamatan Kesu, Toraja Utara pada 18 Agustus 2020 lalu dan berlangsung secara virtual live streaming.
Lebih jauh, Etha mengaku, sebenarnya dirinya cukup berat untuk meninggalkan Kota Bontang. Namun baginya, dimanapun, dirinya tetap bisa berkarya dan mengabdi. Apalagi, Tanah Toraja adalah kampungnya.
“Berat sebenarnya meninggalkan Bontang. Karena sejak kecil, bersama orangtua hidup di perantauan. Saya juga sudah berkarier lama di perantauan. Tapi sekarang ini, Tuhan mengizinkan saya kembali ke daerah. Sekarang saya akan mengabdi untuk kampung saya. Akan kita bikin baguslah daerah (Tanah Toraja, Red.),” ungkapnya.
Soal perjalanannya sehingga dirinya mendapatkan rekomendasi dari PDIP, Etha mengaku, dirinya sudah lama menjalin komunikasi dengan Kalatiku, sebagai Bupati incumbent yang juga kader dari PDIP. “Beliau adalah kader PDIP, sementara saya adalah kader Gerindra. Nah, sejak awal, kami menjalin komunikasi intens, dan akhirnya kami bisa terima rekomendasi, baik dari PDIP maupun Gerindra. Ditambah dukungan dari dua partai lain, PKPI dan Perindo,” tuturnya.
Ia mengaku, dirinya juga terpanggil untuk menjadi pasangan Kalatiku Paembonan, karena Kalatiku dinilai sosok pemimpin yang selama ini sudah melayani dengan sangat baik, masyarakat Toraja Utara.
“Toraja Utara adalah sepenggal negeri yang jatuh dari surga. Maka harus penuh dengan orang yang sederhana, pekerja keras, tidak korupsi dan bersahaja. Itulah yang saya temukan dari sosok Kalatiku Paembonan,” pungkas Etha. (ra/red)