SAMARINDA – Penyebaran covid 19 di Kaltim menunjukkan tren meningkat tajam dan semakin parah. Bahkan, hingga Kamis (20/8) malam tadi, angka kematian akibat virus asal Wuhan China ini, sudah mencatatkan angka genap 100 orang yang meninggal dunia. Ssementara kasus terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 2.697 kasus.
Hal ini diungkapkan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltim Andi Muhammad Ishak saat video conference Perkembangan Covid-19 Kaltim, Kamis (20/8/2020) sore kemarin.
“Ada penambahan 28 kasus terkonfirmasi positif. Jadi sampai hari ini (20/8) total ada 2.697 kasus positif, dan masih menunggu hasil swab 2.402 kasus. Kemudian, ada penambahan 138 kasus suspek, sehingga total kasus suspek menjadi 15.643 kasus,” beber Andi.
Pihaknya juga menerima 2 kasus meninggal dari Kota Balikpapan. Kasus pertama yakni pasien dengan kode BPN747 (laki-laki 29 tahun) yang merupakan kasus terkonfirmasi Covid-19 pada 10 Agustus 2020 yang dirawat di RS Siloam Balikpapan. Gejala awal Infeksi Saluran Pernafasan Akut. Namun kondisi pasien kemudian memburuk dan dilaporkan meninggal dunia pada 18 Agustus 2020.
Kemudian kasus kedua, pasien dengan kode BPN841 (laki-laki 53 tahun), merupakan kasus terkonfirmasi Covid-19 pada 12 Agustus 2020 yang dirawat di RSUD Kanudjoso Djatiwibowo dengan gejala Infeksi Saluran Pernafasan Akut dan dengan Comorbid Hipertensi akut. Kemudian kondisi pasien memburuk dan dilaporkan meninggal dunia pada 19 Agustus 2020. “Kedua jenazah dimakamkan sesuai protokol Covid-19,” ucap Andi.
Selain itu, dilaporkan ada 21 kasus sembuh dari Covid-19. Sebarannya, ada di Berau 1 kasus, Mahakam Ulu 1 kasus, Paser 1 kasus dan kota Samarinda 18 kasus. Dengan demikian, dari 2.697 kasus terkonfirmasi positif Covid-19, sebanyak 1.721 kasus dinyatakan sembuh. “Jadi sudah ada 100 kasus yang meninggal, dan yang masih dirawat sebanyak 876 kasus,” tuturnya.
Andi mengakui, peningkatan kasus dalam sebulan terakhir sangat tinggi, dan menunjukkan tingkat keparahan kasus. “Pada tiga bulan pertama ada 3 angka kematian. Namun, di bulan Agustus ini saja, ada lebih 50 kasus kematian,” ujarnya.
Soal tingginya penyebaran kasus covid, Andi meyakini terjadi dari transmisi lokal dan menyebar lewat percikan cairan yang keluar saat batuk, bersin atau bicara. Karena itu, selalu jaga jarak, pakai masker dan cuci tangan pakai sabun.
“Maka selalu jaga jarak dengan orang lain saat di luar rumah. Kita tidak tahu, orang terlihat sehat bisa saja membawa dan menularkan Covid-19,” ujarnya. “Selalu gunakan selalu masker saat beraktivitas diluar rumah dan ingatkan orang lain untuk berbuat yang sama,” tambahnya.
Ia juga kembali mengingatkan, menjaga dan meningkatkan imunitas tubuh selama pandemi Covid ini, melalui pola hidup bersih dan sehat, konsumsi makanan sehat dan bergizi, serta rutin berolahraga. (red)