spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Satu Tewas Akibat Letusan Semeru, Korban Diperkirakan Terus Bertambah, 41 Orang Luka Bakar

Korban akibat terkena awan panas letusan Gunung Semeru mulai terjadi. Hingga Sabtu (4/12/2021) malam, satu orang dinyatakan tewas dan paling tidak 41 orang  mengalami luka bakar serius, dimana 2 diantaranya adalah ibu hamil.

Korban tewas, menurut Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati Masdar, berada di daerah sekitar Curah Kobokan, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur. “Tadi sudah akan dibawa (evakuasi) ambulans,” kata Indah dalam konferensi pers di akun YouTube BNPB.

Indah menambahkan, saat Semeru meletus diperkirakan ada 400 orang di daerah Curah Kobokan. Sebagian besar dari mereka telah dievakuasi, dan sebagian lagi dalam proses karena tim penolong sulit menjangkau lokasi karena tebalnya lumpur hingga setinggi lutut kaki.

Adapun korban luka, untuk sementara berjumlah 41 orang. “Korban yang luka bakar sangat parah kita rujuk ke RSUD dr Haryoto, RS Pasirian, dan RS Bhayangkara,” tambah Indah. Dijelaskan pula, dua korban ibu hamil diketahui tengah mengandung 8 dan 9 bulan.

Keduanya, lanjut Indah, kini tengah menjalani perawatan intensif di Puskesmas Penanggal bersama 8 korban lainnya.  “Di Puskesmas Candipuro ada tujuh orang dirawat,” sambung Indah

BACA JUGA :  Siap-siap Ganti Seragam Baru setelah Lebaran, Ini Aturan Baru Mendikbud untuk Seragam Sekolah 2024 untuk SD hingga SMA

Indah menyebutkan letusan Gunung Semeru ini juga membuat hampir semua rumah di Dusun Curah Kobokan, Desa Supiturang, hancur. “Hampir semua rumah hancur di Curah Kobokan dan semua mengungsi sebagian besar di Balai Desa Penanggal,” kata Indah yang berada di Puskesmas Penanggal saat menyampaikan laporannya melalui telekonferensi yang dipantau di Jakarta, Sabtu malam.

Selain itu, menurut Indah, kerusakan jembatan juga terjadi di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo. Akibatnya, akses tunggal Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang terputus.

“Ada jembatan putus, yaitu Jembatan Geladak Perak yang menghubungkan antara Lumajang-Malang sehingga saudara-saudara kami warga yang ada di Pronojiwo tidak bisa mengarah ke sana kalau dari Lumajang, karena jembatannya putus. Sehingga tadi beberapa teman terpaksa harus memutar lewat Malang,” katanya.

Gunung Semeru mengalami peningkatan aktivitas vulkanik yang ditunjukkan dengan terjadinya guguran awan panas mengarah ke Besuk Kobokan, Desa Sapiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada Sabtu (4/12/2021) pukul 15.20 WIB.

Kronologi kejadian yang diamati dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Gunung Semeru di Pos Gunung Sawur, Dusun Poncosumo, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, getaran banjir lahar atau guguran awan panas tercatat mulai pukul 14.47 WIB dengan amplitudo maksimal 20 milimeter.

BACA JUGA :  Program di IKN Tak Libatkan Unmul, Ika Alumni: Kami Mau Lapor Presiden!

Pada pukul 15.10 WIB, PPGA Pos Gunung Sawur kemudian melaporkan visual abu vulkanik dari guguran awan panas sangat jelas teramati mengarah ke Besuk Kobokan dan beraroma belerang. Selain itu, laporan visual dari beberapa titik lokasi juga mengalami kegelapan akibat kabut dari abu vulkanik.

Catatan yang dihimpun Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), guguran lava pijar teramati dengan jarak luncur kurang lebih 500-800 meter dengan pusat guguran berada kurang lebih 500 meter di bawah kawah. (net/lip)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img