spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Kala Pengecatan Jembatan Kartanegara Diseret Jadi Urusan Politik

TENGGARONG – Jembatan Kartanegara yang menjadi ikon Kutai Kartanegara segera dicat ulang. Pemkab Kukar memastikan, pemilihan warna baru tidak akan bersangkut paut dengan politik sebagai mana isu yang beredar. Meski demikian, masyarakat setempat meminta warna jembatan yang menghubungkan dua kecamatan, Tenggarong dan Tenggarong Seberang, itu tidak diganti.

Belakangan ini, akun media sosial Kukar ramai mengabarkan Jembatan Kartanegara diubah warna. Bahkan, ilustrasi Jembatan Kartanegara dengan warna baru seperti merah, biru, hijau, ungu, cokelat, dan kuning, turut ditampilkan. Tak sedikit warganet menanggapi perubahan warna itu dengan politik yakni mengikuti warna partai tertentu.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum Kukar, Restu Irawan, memastikan, perubahan warna Jembatan Kartanegara tidak mengikuti politik. Lagi pula, terang dia, mengubah warna jembatan sudah ada ketentuannya. Hanya tiga warna yang boleh dipakai Jembatan Kartanegara. Ketiganya yakni kuning, merah, atau oranye.

Restu menjelaskan, ketiga warna tersebut bisa dipakai karena terang. Ini untuk melancarkan lalu lintas perairan di Sungai Mahakam. Misalnya, warna yang terang tentu memudahkan nahkoda kapal melihat struktur jembatan dari jarak jauh. Selain itu, memudahkan mengukur ketinggian struktur jembatan dengan permukaan air. Tak kalah penting, jembatan yang terang memudahkan mengukur jarak lintasan kapal dan fondasi jembatan yang terbentang.

BACA JUGA :  Seno Aji: Kami Akan Berikan Porsi Anggaran Besar Kepada UPTD BBI untuk Dukung Swasembada Pangan

“Semuanya tidak terkait isu yang beredar. Pemilihan warna berdasarkan teknis dan keamanan bagi pengguna transportasi air dan jembatan itu sendiri,” jelas Restu kepada kaltimkece.id Ijaringan mediakaltim.com, Jumat, 3 November 2021.

Pengerjaan mengubah warna Jembatan Kartanegara diperkirakan mulai Desember 2021 ini. Meski demikian, Restu menyatakan, belum ada keputusan warna apa yang dipakai. Hal tersebut masih didiskusikan sejumlah pihak berwenang. Saat ini, Dinas PU tengah fokus melakukan perawatan jembatan tersebut seperti membersihkan struktur jembatan. Anggaran perawatannya sekitar Rp 4 miliar.

“Seluruh pengerjannya, mulai dari perawatan hingga pengecatan jembatan, ditarget rampung akhir tahun ini,” beber Restu. Akan tetapi, dia mengingatkan, faktor cuaca buruk bisa membuat proyek ini terhambat.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kukar, Wisnu Wardana, membenarkan, adanya proyek perawatan dan rencana pengecatan ulang Jembatan Kartanegara. Selain pembersihan, perawatan jembatan meliputi uji struktur rangka dan pengencangan baut. Mengenai warna yang akan digunakan jembatan tersebut, Wisnu memastikan, mengikuti aturan infrastuktur jalanan atau jembatan.

“Secara logika, warna terang membantu aktivitas traffic di sungai,” ucap Wisnu.

BACA JUGA :  Takut Jadi Masalah, Korban Salah Tembak Sempat Menolak Dibawa ke RS

Seruan Tidak Mengubah Warna Rencana perubahan warna mendapat tanggapan dari Wakil Ketua DPRD Kukar, Alif Turiadi. Ia menyerahkan sepenuhnya soal pemilihan warna jembatan kepada Pemkab Kukar. Hanya saja, dia menyarankan, sebaiknya warna jembatan tidak diubah alias tetap kuning. Alasannya, warna kuning sudah menjadi ciri khas Kukar.

“Sepanjang warna itu tidak memberikan pengaruh yang signifikan, kenapa harus diubah?” seru politikus Partai Gerakan Indonesia Raya itu.

Hal senada disampaikan warga Tenggarong, Muhammad Hasbas, 23 tahun. Ia meminta, warna yang dipakai jembatan saat ini, tetap dipertahankan. Mengingat, selain menjadi ciri khas Kukar, warna kuning juga dipakai jembatan sebelumnya yang ambruk.

“Bila dikaitkan dengan sejarah, warna kuning adalah identitas daerah ini,” ungkap Muhammad Hasbas.

Yudha Fahrijan Trisnadi, 26 tahun, warga Tenggarong yang lain, juga berpendapat serupa. Lelaki yang bekerja di Samarinda ini meminta, warna Jembatan Kartanegara tetap kuning. Alasannya sama, karena faktor sejarah. “Kuning itu melekat di Kesultanan Kutai. Warna utama sepak bola daerah ini juga kuning,” tutup Yudha Fahrijan. (kk)

BACA JUGA :  Tim WM FC Sabet Juara I Open Tournament Mini Soccer Media Kaltim Cup 2023
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img