BONTANG – Pria 35 tahun berinisial Y itu, menyerahkan diri ke Mapolsek Bontang Utara, Jumat (3/12/2021) pukul 19.40 Wita. “Saat (waktu) Salat Isya, dia (Y) menyerahkan diri,” ujar Kapolsek Bontang Utara, Iptu Ahmad Said.
Sebelumnya, lima pelaku lain telah diringkus polisi. Mereka adalah As (20), I (25), MH (17), MZ (19), dan AH (26). Tiga orang di antaranya diringkus di Bontang, sementara dua lainnya ditangkap di Samarinda saat berusaha kabur.
Kini Y menyusul lima rekan lainnya diamankan di Mapolres Bontang untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Sementara, Kapolres Bontang AKBP Hamam Wahyudi menyebut, jika saat pemeriksaan ada bukti dan keterangan saksi bahwa mereka terlibat pengeroyokan, maka statusnyadinaikkan menjadi tersangka. “Kami akan gelar perkara dulu,” terangnya.
Sebelum Y menyerahkan diri, sambung Hamam, polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa sebilah badik yang diduga digunakan menusuk korban dan istrinya, Indah. Barang bukti didapat di rumah kakak Y, yang beralamat di Desa Suka Rahmat, Kabupaten Kutai Timur sekitar pukul 13.00 Wita. “Saat hendak melarikan diri, pelaku sempat mampir ke rumah kakaknya untuk mengganti baju sekaligus menitipkan badik,” jelas Kapolres.
Safrijal meninggal di RS Amalia, Kamis (02/12/2021) malam setelah dihujani 4 tikaman. Dia meninggal saat berusaha melerai pengeroyokan terhadap anaknya, Rayhan, di depan Gang Granit 3 RT 19, Jalan Piere Tendean, Bontang Kuala.
Sementara sang istri, Indah (54) yang juga berusaha melerai perkelahian, ikut kena tikam di punggung dan pinggang. (bms)