spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Banjir Setinggi Lutut Landa Jalan Yos Sudarso, Warga Hanya Bisa Menangis

SANGATTA – Tangis Rahma pecah di tengah air yang masih mengenangi rumahnya. Perempuan, 34 tahun itu meratapi rumahnya yang tergenang banjir akibat luapan air parit dan bendungan di Jalan Yos Sudarso IV, Kecamatan Sangatta Utara, Kamis (2/12/2021).

Banjir sudah setinggi lutut. Warga yang berada di Yos Sudarso IV tepatnya pertigaan Jalan Munthe itu tidak berdaya. Semua perabotan dan alat elektronik ikut terendam karena kejadiannyq sangat tiba-tiba.

“Barusan seperti ini, jadi kami kaget karena air tiba-tiba masuk dari belakang dan depan rumah. Semuanya mendadak jadi tidak ada waktu beres-beres, mana air masuk dari jam 5.00 subuh, saya saja keluar rumah lewat jendela,” jelas Rahma sambil menyeka air mata.
Selain curah hujan yang tinggi, ketinggian banjir semakin naik akibat parit tersumbat sampah.

Warga bergotong royong menggali parit yang tertimbun tanah dan sampah. (Ramlah/Media Kaltim)

Akhirnya air meluap, masuk ke rumah warga. “Biasanya kalau hujan paling air menggenangi jalan saja. Pas kami cek memang parit sudah tertutup sampah. Di
pertigaan itu ada tempat sampah, jadinya orang asal lempar, kadang tidak masuk dibak malah masuk ke parit,” terang Rahma.

BACA JUGA :  Disdikbud Kutim Beri 101 Penghargaan, Dari GTK hingga Bunda PAUD

Sampai pukul 10.30 Wita, ketinggian banjir masih di atas mata kaki. Alhasil, kemacetan parah tak bisa dihindari. Walau begitu, dua anggota polantas tetap berusaha mengatur lalu lintas. Sebagian warga tampak bergotong royong menggali tanah dan sampah yang menyumbat parit.

Seorang warga yang enggan disebutkan namanya, mengaku kesal sebab bantuan dari pemerintah seperti alat berat untuk menggali parit, tak diturunkan. “Tadi ada petugas tapi cuma mantau, sudah tau kami butuh excavator tapi bilangnya ada tapi lagi rusak,” katanya kesal.

Anggota DPRD Kutim Basti Sanggalangi menilai, banjir yang melanda Jalan Yos Sudarso IV akibat pendangkalan dan penyumbatan parit. Selain itu, lemahnya pengawasan aparat pemerintah yang tak rutin memeriksa penyumbatan parit.

“Masalah ini sudah pernah kita sampaikan ke PT KPC, karena ini masuk kawasan perusahaan. Dulu KPC pernah berianji akan menurunkan alat berat untuk mengeruk parit. Pemerintah juga harus lebih peka, rutin mengeruk parit agar tak terjadi banjir,” tandasnya. (ref)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
Html code here! Replace this with any non empty raw html code and that's it.