BONTANG – Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Bontang memutuskan memberikan layanan kepada masyarakat secara online. Kebijakan yang berlaku terhitung Selasa (18/8/2020) hingga batas waktu yang belum ditentukan tersebut, dilakukan menyusul makin meningkatnya kasus positif Covid-19 di Bontang.
Hal ini disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Kadisdukcapil Bontang Masliani melalui Kepala Seksi (Kasi) Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan (PIAK) Muhammad Thamrin, Rabu (19/8). Dikatakan Thamrin, kebijakan itu bertujuan untuk mencegah penularan dan penambahan kasus Covid-19.
“Ini langkah preventif yang bisa kami lakukan untuk mencegah penyebaran Corona. Sebab kalau pelayanan tatap muka, kami tidak tahu mereka (masyarakat) yang datang mengurus dokumen kependudukan terkontaminasi atau tidak,” sambung Muhammad Thamrin.
Meski begitu, lanjut dia, Disdukcapil tidak lepas tangan bila masyarakat mengalami kendala saat mengurus dokumen via online. Untuk mengatasinya, masyarakat bisa menghubungi nomor petugas yang sudah disediakan
“Kami akan berusaha secepatnya merespons kemudian mengirimkan notifikasi SMS jika dokumen-dokumen sudah terverifikasi,” jelasnya. Bahkan sejak 1 Juli lalu, masyarakat tak perlu lagi repot mengambil dokumen terkait kependudukan ke Disdukcapil. “Kami yang mengirimkan soft file-nya ke email masing-masing, kemudian dicetak,” tambah Thamrin.
Dalam kesempatan tersebut, Thamrin menjelaskan sampai semester pertama 2020 (Januari-Juli), diketahui 126.558 penduduk Bontang telah mengajukan pembuatan KTP elektronik. Dimana sebanyak 125.475 jiwa data kependudukannya sudah direkam, sedangkan 1.083 jiwa masih diproses.
Selanjutnya data akta kelahiran, selama semester pertama 2020, data yang masuk untuk umur 0-18 tahun sebanyak 62.732 jiwa. Sebanyak 59.482 (95%) telah memiliki akta kelahiran, sedangkan yang belum angkanya sebanyak 3.250 jiwa atau 5%.
Hingga Rabu (19/8) hari ini di Kota Bontang, Tim Gugus Tugas Covid 19 Kota Bontang mencatat ditemukan sebanyak 158 kasus terkonfirmasi positif.
Dari jumlah itu, sebanyak 128 kasus tanpa gejala, sedangkan 30 kasus dengan gejala.
Kemudian, dari kasus yang terkonfirmasi positif tersebut, 31 pasien dirawat di rumah sakit, 1 orang meninggal, 108 orang isolasi mandiri serta 18 orang selesai isolasi. (yim/red2)
