BONTANG – Kepala Dinas Kesehatan Bontang dr Bahauddin optimistis semua pasien covid 19 bisa sembuh. Sebab, kata dia, dari awal kemunculannya hingga saat ini, fatalitas kasus Covid-19 di Indonesia terus menurun dan angka kesembuhan terus meningkat.
“Untuk itu, kita semua optimis, semua pasien Covid-19 Kota Bontang bisa disembuhkan, atas izin Allah,” ucapnya dalam rilisnya yang dikeluarkan usai jumpa pers daring, Selasa (18/8) malam tadi.
Dijelaskannya, seperti halnya penyakit pernapasan lainnya, Covid-19 dapat menyebabkan gejala ringan termasuk pilek, sakit tenggorokan, batuk, dan demam. “Sekitar 80 persen kasus yang ada, dapat pulih tanpa perlu perawatan khusus,” katanya.
Namun demikian, dikatakannya, ada sekitar 1 dari setiap 6 orang mungkin akan menderita sakit yang parah, seperti disertai pneumonia atau kesulitan bernafas, yang biasanya muncul secara bertahap. “Jadi walaupun angka kematian penyakit ini rendah (sekitar 4%, Red), namun bagi orang yang berusia lanjut, dan orang-orang dengan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya, seperti diabetes, tekanan darah tinggi dan penyakit jantung, mereka ini biasanya lebih rentan untuk menjadi sakit parah,” ungkapnya.
Terkait meningkatnya jumlah kasus, Bahauddin mengakui dalam dua pekan terakhir, panambahan jumlah kasus konfirmasi positif di Kota Bontang naik sangat tajam. Penambahan pasien positif tersebut karena pemeriksaan yang dilakukan di Kota Bontang semakin masif.
“Semua kontak positif dilakukan tracing yang ditindaklanjuti dengan testing. Selain itu, tingginya angka ini juga menunjukkan proses penularan terus terjadi di masyarakat. Ada orang yang dengan virus, belum terdeteksi, tidak isolasi dan menularkan kepada orang lain,” bebernya. “Covid-19 ini memang sangat cepat menular. Karena cara penularan jelas, maka cara mencegah atau menurunkan risiko juga jelas yaitu dengan 3 M,” sambungnya.
3 M yang dimaksud adalah menggunakan masker dengan benar ketika keluar rumah, menjaga jarak aman minimal 1 meter ketika berinteraksi, dan mencuci tangan dengan sabun dengan air mengalir sesering mungkin. “Disiplin menerapkan protokol kesehatan bukan hanya untuk melindungi kita tapi orang-orang di sekitar kita yang lebih rentan,” pungkasnya. (ra/red)