KETUA Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unijaya, Yusril Ihza Mahendra mengakui, beberapa kali dilakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang difasilitasi Komisi I DPRD Bontang, namun tak kunjung membuahkan hasil yang berpihak kepada mahasiswa.
Kondisi ini dikhawatirkan akan membuat semangat belajar mahasiswa menjadi turun dan berpengaruh terhadap kualitas pendidikan. “Hanya beberapa dosen yang mengajar. Sampai saat ini juga tidak ada jaminan kapan perkuliahan akan normal kembali,” ujarnya, Minggu (14/11/2021).
Yusril menyebut, Senin (15/11/2021) akan dilaksanakan Ujian Tengah Semester (UTS) ganjil. Hal itu berdasarkan surat resmi yang dikeluarkan pihak rektorat kampus.
Dari pelaksanaan itu, dirinya mempertanyakan bentuk pertanggungjawaban nilai UTS tersebut nantinya. Sebab selama ini, materi yang mereka dapatkan dari dosen sangat minim.
Ditambah aktivitas perkuliahan yang tidak efektif. Tentu hasil yang didapat mahasiswa juga akan tidak memuaskan. “Mahasiswa semester tujuh juga seharusnya mendapatkan hak-hak pembimbingan skripsi. Kalau masih seperti ini kondisinya, seperti apa nanti nasib mahasiswa,” katanya.
Mewakili mahasiswa, Yusril meminta, agar konflik yayasan dan dosen ini tidak berimplikasi pada hak-hak ratusan mahasiswa Unijaya.
Pihaknya juga mendorong Pemkot dan DPRD Bontang untuk menekan Kementerian Pendidikan, kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemenristek) agar segera menindaklanjuti aduan tersebut, sehingga mahasiswa tidak berlarut-larut mengalami kerugian.
“Kami sama sekali tidak ada kebencian kepada siapa pun. Kami hanya minta hak kami. Selain itu kami juga mendorong perbaikan tata kelola kampus agar kesalahan yang lalu tidak terulang lagi,” katanya. (bms)