spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Pariwisata dan Agribisnis, Harta Tersembunyi Pascatambang PT KPC

SANGATTA– Kegiatan pertambangan tak selamanya meninggalkan wajah suram bagi hutan dan lahan di sebuah daerah. Terbukti, program pengembangan pariwisata dan agribisnis PT Kaltim Prima Coal (KPC) berhasil menata ulang setiap kawasan pascatambang di Kutai Timur (Kutim).

Hal itu disampaikan Superintendent Conservation and Agribusines PT KPC Sugeng Wiyatno, saat memberikan materi Uji Kompetensi Wartawan (UKW) di Hotel Royal Victoria, Minggu (14/11/2021).

Sugeng menyebutkan, ada berapa program pemanfaatan pascatambang milik PT KPC. Diantaranya, program Telaga Batu Arang (TBA). Danau yang berlokasi di Pit Surya Itu dulunya kolam bekas tambang KPC yang memiliki luas sekitar 12,45 hektar, danau ini sebelumnya tidak lebih adalah kolam mati. Namun sejak mendapat sentuhan reklamasi tahun 2001 silam, pelan tapi pasti, TBA kini menyajikan keindahan.

Kejernihan air serta rindangnya pepohonan, memagari danau dengan luas kawasan mencapai 270 hektar itu. Keanekaragam hewan yang hidup di sekitar danau makin menambah pesonanya. Sepanjang mata memandang, pengunjung akan dimanjakan oleh hewan seperti burung, berang-berang, kupu-kupu, dan penghuni hutan lainnya. “TBA memiliki kedalaman 35 meter dan berada pada ketinggian 50 meter dari permukaan,” paparnya.

BACA JUGA :  Pesan "Oase" Damai untuk Pengurus Baru IKAT Kutim

Sugeng merasa bangga TBA telah mendapatkan pengakuan sebagai salah satu zona wisata pascatambang dari Pemkab Kutim.

Seiring dengan itu, sambungnya, KPC terus memoles TBA agar layak menjadi salah satu objek wisata yang dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat dan Pemkab Kutim.

“Secara berkala danau ini terus kami benahi sebagai objek wisata masyarakat Kutim. Walaupun masih terbatas, tapi TBA sudah bisa jadi tempat wisata keluarga, wisata pendidikan seperti kuliah alam dan penelitian, serta beragam jenis olahraga komunitas hobbies berupa sepeda, bela diri, dan yoga,” tuturnya.

Selain pariwisata, program pascatambang bidang agribisnis yang dikembangkan KPC ialah budidaya ikan. Program ini menjadi salah satu proyek penelitian bagi sekolah kejuruan seperti SMK Kelautan.

Sugeng menerangkan, program pengembangan wisata dan agribinis oleh pihaknya selaras dengan visi dan misi pembangunan Pemkab Kutim. Dimana kedua sektor tersebut merupakan pilar pendukung gerakan pembangunan Kutim. “Saat ini kami sedang giat mendorong pengembangan agribisnis dan pariwisata. Seperti budidaya ikan, ayam petelur, dan sapi adalah beberapa di antara program tersebut,” katanya.

BACA JUGA :  Ada Indikasi Rugikan Negara Rp 80 Miliar, Kejari Kutim “Bidik” Dinas Pendidikan

Secara khusus, KPC sedang berupaya mengembangbiakan ratusan ekor sapi melalui Peternakan Sapi Terpadu (Pesat). Program ini melingkupi pengembangbiakan sapi perah hingga sapi potong. Sebagai penunjang, beberapa lokasi pascatambang telah dikelola menjadi tempat budidaya rumput untuk pakan sapi.

“Kami berkeinginan bisa ikut serta mendukung program kemandirian desa yang dicanangkan pemerintah. Melalui berbagai pelatihan, kami juga berkeinginan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Harapannya agar KPC menjadi katalisator bagi terealisasinya visi dan misi Pemkab Kutim,” tutupnya. (ref)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img