SANGATTA – Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman mengganti dr Anik Istiyandari dari jabatannya selaku Direktur Utama RSUD Kudungga Sangatta, Selasa (9/11/2021) pagi.
Anik diganti dr Yuwana Sri Kurniawati yang sebelumnya menjabat Sekretaris Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Meski mutasi dilakukan beberapa hari setelah terjadinya aksi demonstrasi sejumlah tenaga kesehatan (nakes), Bupati Ardiansyah Sulaiman mengklaim, mutasi terhadap Anik merupakan rotasi jabatan biasa.
“Saya selaku Bupati Kutai Timur memperhatikan dengan seksama situasi yang berkembang. Serta dinamika yang terjadi belakang ini. Proses mutasi pada hari ini dilakukan setelah mendapat pertimbangan dan rekomendasi dari Tim Majelis Kode Etik serta Tim Penilai Kinerja PNS (ASN),” ujarnya, usai pelantikan di Ruang Tempudau.
Walau didesak wartawan apakah berhubungan dengan tuntutan ratusan nakes beberapa waktu lalu, Ardiansyah bersikukuh pergantian Dirut RSUD Kudungga merupakan rotasi jabatan biasa.
“Pergantian itu hal lumrah sebagai penyegaran organisasi di lingkup pemerintahan,” elaknya.
Orang nomor satu di Kutim ini menyebutkan, hingga kini pihaknya masih melakukan pembenahan di berbagai bidang. Maka dari itu, Ardiansyah berharap kepada pejabat baru agar dapat segera menyelesaikan tugas-tugas yang masih memerlukan penataan dan pembenahan.
Serta membuat perencanaan strategis untuk langkah yang akan ditempuh, demi mewujudkan visi misi Pemkab yaitu “Menata Kutai Timur Sejahtera Untuk Semua”.
”Terakhir, saya berpesan, bekerjalah dengan baik, profesional dan penuh tanggung jawab. Serta jaga selalu martabat diri dan Pemerintah Kabupaten Kutai Timur,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, pekan lalu, ratusan nakes RSUD Kudungga melakukan aksi damai dan menyampaikan beberapa tuntutan ke bupati. Salah satunya adalah mengganti Dirut, karena dinilai tak kompeten dan tidak transparan dalam mengelola rumah sakit. (Ref/adv)