spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Beri Kesempatan Bertobat

Wakapolres Kutai Timur (Kutim), Kompol Triyanto menjelaskan 99 persen personel Polres Kutim sudah memiliki integritas, kinerja dan disiplin yang cukup baik. Dia mengakui masih ada segelintir oknum anggota yang masih tidak disiplin dan suka melanggar aturan.

Ia memberikan kesempatan mereka yang “bandel” untuk segera bertobat. Jika masih melanggar, ia tak ragu memberikan sanksi tegas. Dia tak segan melakukan pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH), jika terbukti melakukan pelanggaran hukum, etika profesi Polri, ataupun pelanggaran disiplin yang berulang.

“Jadi tidak juga diberi sanksi langsung pemecatan. Kami sebelumnya harus melakukan tindakan tegas dengan melihat satu level atau dua level dari pimpinannya. Apakah pimpinannya melakukan pembinaan secara baik dan memberikan contoh yang baik pula ke bawahannya. Jadi pembinaan itu tetap berjenjang,” paparnya.

Triyanto menambahkan selama dia bertugas di Kutim, tidak ada pelanggaran berat anggotanya. Namun, ia tak menampik sebelumnya ada oknum yang melakukan pelanggaran. Yang sering terjadi katanya, anggota yang kurang disiplin, seperti ketidakhadiran hingga kurang profesional dalam menjalankan tugas, misalnya dalam melakukan penyelidikan.

BACA JUGA :  Positif Covid Langsung Gagal, Hari Pertama UTBK Unmul Diikuti 9.382 Pendaftar

Dia mengatakan gaji yang diterima anggota Polri, sudah jauh mencukupi. Bila ingin mencari penghasilan diluar profesinya katanya, sah-sah saja, namun pada koridor yang benar. Bisnis diluar profesi anggota Polri yang diperbolehkan, seperti bertani, berdagang maupun usaha-usaha lainnya yang halal.

“Jika ada anggota bisnis atau nyambi jadi kontraktor, apalagi sampai bisnis narkoba, saya akan sikat,” tegasnya.

Triyanto menambahkan untuk menekan pelanggaran, Polres mengagas satu aplikasi yang diberi nama elektronik tanggap mandiri. Dalam aplikasi itu ada berbagai macam fitur seperti fitur disiplin, fitur alarm dan fitur pengawasan senpi.

“Jadi dengan aplikasi itu akan terkoneksi dan terdeteksi semuanya melalui smartphone personel. Mulai dari kedisiplinan itu akan terekam dan terbaca. Bahkan data penggunaan senpi pun ada, jadi saat masa aktif peminjaman habis akan terbaca,” sebutnya.

Untuk penanggulangan narkoba di kalangan anggota Polri katanya, Polres melakukan tes urine secara tak terjadwal. “Kadang kita langsung tes urine secara acak dan dadakan. Tes urine tidak dijadwalkan namun dilaksanakan secara rundown agar tak ada persiapan dari anggota,” tutupnya. (ref)

BACA JUGA :  Demi Keadilan Keuangan, Kaltim Berniat Perkarakan UU Pemda ke MK
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
Html code here! Replace this with any non empty raw html code and that's it.