MUARA BADAK – Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Ke-42 Tingkat Kabupaten Kukar dibuka resmi Bupati Kukar Edi Damansyah, Jumat (29/10) malam. Seremoni Pembukaan berlangsung di Panggung Arena Utama Lapangan Wartel Desa Gas Alam Badak I, Kecamatan Muara Badak.
Hadir Wakil Bupati Kukar, Ketua DPRD Kukar, unsur Forkopimda Kabupaten Kukar, Kapolres Bontang, Dandim 0908 Bontang, serta tamu dan undangan lainnya. Turut hadir Kepala Kantor Kementerian Agama Kukar H Muhtar beserta jajaran dan segenap peserta serta official Kafilah MTQ dari 18 Kecamatan se-Kabupaten Kukar. Selain undangan yang hadir di lokasi, acara ini juga dihadiri sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) secara virtual melalui zoom meeting.
MTQ ke-42 yang dilaksanakan 7 hari, sejak 28 Oktober hingga 3 November, melibatkan 1.174 peserta dari 18 kecamatan. Ada juga peserta dari 23 cabang lomba yang berjumlah 653 orang. Cabang lomba dilaksanakan di 9 arena, tersebar di 5 desa sekaligus tempat pemondokan. Yakni Desa Muara Badak Ulu, Gas Alam, Muara Badak Ilir, Badak Baru, dan Desa Tanjung Limau.
Bupati Kukar Edi Damansyah mengaku bersyukur, MTQ bisa dilaksanakan walaupun saat ini masih dalam kondisi menghadapi Covid-19. “Gambaran sampai tanggal 28 Oktober ini, kondisi di Kukar cukup terkendali dengan baik. Hanya terdapat 24 kasus aktif. Dari kondisi ini kami berharap perjalanan MTQ bisa terlaksana dan terkendali dengan baik. Tapi tetap harus disiplin protokol kesehatan,” ungkap Edi.
Ia juga menyampaikan apresiasinya terhadap umat muslim, alim ulama, ustadz, dan ustadzah yang selama ini telah membina dan mengembangkan Alquran di 18 Kecamatan, 193 Desa, dan 44 Kelurahan di wilayah Kukar.
“MTQ adalah kegiatan rutin pemerintah yang dilaksanakan tiap tahun. Mulai tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi dan nasional. Kegiatan rutin ini harus lebih mendorong semangat untuk mengembangkan tilawatil Quran di Kukar. Saya berharap dari MTQ ini, terus semangat lebih besar menggerakkan pembinaan dan pengembangan Alquran di Kukar,” beber Bupati.
“Melalui strategi Kukar Idaman, yang didalamnya gerakan Etam Mengaji, satu desa satu hafiz Quran, sudah berjalan 3 tahun. Yang membanggakan, selama 2 tahun berjalan, telah mampu mencetak, 100 hafiz Quran di desa-desa. Kegiatan ini telah berjalan dengan baik,” sambungnya.
Karena itulah, ia meminta kegiatan MTQ dijadikan semangat untuk evaluasi dan introspeksi dalam pembinaan mengembangkan Alquran. “Jadi bukan saja hanya sekadar melepaskan kewajiban seremoni keikutsertaan kecamatan, tapi lebih besar maknanya, seberapa jauh pembinaan yang telah dilakukan,” tandasnya.
Dalam laporannya, Camat Muara Badak Arfan mengaku bersyukur MTQ ke-42 bisa dilaksanakan di tahun 2021. “Pada tahun 2020, menjadi kesedihan buat kami, lantaran agenda 18 tahun yang telah kami siapkan dengan matang, tidak bisa terlaksana karena pandemi,” tuturnya.
Ia pun berkomitmen MTQ bisa dilaksanakan dengan lancar dan sukses dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. “Panitia penyelenggara dan kafilah yang terlibat harus menjalani vaksin dan tes antigen. Masyarakat juga tidak perlu datang ke lokasi untuk menyaksikan. Bisa mengikuti siaran langsung melalui tv lokal dan virtual,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kukar H Muhtar berharap, MTQ menjadi momentum ajang silaturahmi dalam menyiarkan Islam. “Ada dua hal dalam MTQ ini, yakni ajang silaturahmi dan kompetisi sehat dalam peningkatan syiar Islam dan pembacaan Alquran. Maka saya minta dewan hakim betul-betul memberikan penilaian dengan baik, sehingga menghasilkan para juara yang akan mengikuti kompetisi MTQ di tingkat provinsi di Samarinda,” tegasnya. (al/adv)