BONTANG – Meski kasus Covid-19 saat ini terus melandai, namun tak cukup berpengaruh terhadap peningkatan okupansi atau hunian hotel di Bontang. Bahkan masih terkategori minim tamu atau pengunjung. Hal itu disampaikan Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bontang, Rustam.
Pria yang juga Ketua Komisi II DPRD Bontang itu menyebut, saat hari kerja (Senin-Jumat), tingkat okupasi hanya berkisar di angka 10-15% dari total seribu kamar yang tersedia di seluruh hunian di Kota Taman. Sedangkan saat akhir pekan (Sabtu-Minggu), angka tersebut turun drastis. “Kalau weekend orang Bontang justru banyak yang ke luar kota,” bebernya saat dikonfirmasi.
Sebelum pandemi, sambung Rustam, okupansi hunian hotel berkisar di angka 30-40%. Meski saat ini sudah banyak kelonggaran yang dilakukan pemerintah, namun belum cukup mampu mendongkrak jumlah hunian. Peningkatan hanya terjadi ketika ada pekerjaan proyek yang dibuka perusahaan, atau saat ada tamu-tamu Pemkot Bontang. Sedangkan dari sektor wisatawan, masih sangat minim. “Pemerintah harus memperbanyak destinasi wisata. Buang APBD Bontang untuk membangun spot-spot wisata. Apalagi Bontang akan menghadapi paska-migas dan paska-tambang,” pintanya. (bms)