TAHUKAH bahwa kutu buku atau bookworm merupakan sebutan bagi orang-orang yang gemar membaca. Bagi mereka yang sering menghabiskan waktu tenggelam dalam dunia bacaan ternyata ada berbagai manfaat, diantaranya dapat meningkatkan kecerdasan.
Kegiatan membaca buku secara berkala dapat membuat kita lebih cerdas, apalagi jika kebiasaan ini dimulai sejak kecil. Anak-anak bisa menemukan banyak kosa kata baru, mendapatkan informasi lebih banyak, membaca dengan lebih cepat, dan biasanya memiliki skor kecerdasan yang lebih tinggi. Hal ini tentunya berpengaruh hingga anak-anak dewasa kelak.
Karenanya, kata kunci untuk memajukan masyarakat ialah melalui kecerdasannya. Itulah yang bisa dipetik dari sambutan Walikota Bontang, Basrie Rasse S.IP pada pelantikan Pengurus Daerah Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca (GPMB) Kota Bontang, Sabtu, 25 September 2021 di aula rumah jabatan Walikota.
Sejalan dengan itu, Walikota akan meningkatkan peran perpustakaan, baik perpustakaan kota, kelurahan, perpustakaan khusus, termasuk taman baca, terutama dalam penyediaan buku-buku yang sesuai dengan tuntutan zaman.
Dalam sambutannya Walikota menyampaikan, akan memberikan fasilitas wifi gratis di setiap RT sehingga masyarakat dapat menyesuaikan diri dengan pola kehidupan yang menjadikan kecepatan informasi dalam berbagai aktivitas kehidupan.
Bersamaan dengan itu, pendampingan orang tua sangat diperlukan guna memastikan keluasan akses informasi tidak disalahgunakan.
Sementara ketua GPMB Kaltim, Syafruddin Pernyata mengharapkan agar pengurus GPMB Bontang membantu Pemerintah untuk mewujudkan cita-cita Bontang sebagai ‘Kota Cerdas.’
“Tidak bisa hanya tersedia dan cukup tetapi juga sesuai. Anak-anak kita hidup dalam suasana yang jauh berbeda, ciri dan cara belajar yang berbeda. Anak-anak sekarang sangat visual. Jadi, menjadi keharusan kita juga untuk menyediakan sumber bacaan yang kaya visual dan menarik.”
Pengurus GPMB Bontang yang dilantik umtuk periode 2021-2024 adalah Ketua : Drs.Abdul Haris, Wakil Ketua I Jasman Jafar, SS, Wakil Ketua II Sitti Yara, Sekretaris Drs. Usman, M.Pd, Wakil Sekertaris Nurbaena, SE, Bendahara : Muslihuddin, SH, Wakil Bendahara : Pesmo Aprihandono, S.IP
Kesekretariatan (Koordinator) Hj. Heldarina, SE, M.Si, anggota Lukmanul Hakim, SE, Aji Rosidah Irmabella, SE, Herry dan Ardaniah.
Seksi Penguatan, Pengembangan dan Advokasi Organisasi, (Ketua) Preston Suryadi Marpaung, SH,Wakil Fahruddin Ismail, SE, anggota Muhammad Arisaldi, SH,Sumardi, SH, Firmansyah, SH.
Seksi pengembangan program, kegiatan dan strategi pembudayaan kegemaran membaca, Ketua Abdul Hakim, S.Pd, Wakil Muthi Masfuah, Anggota Rifsan, M.Pd, HJ.Rina Mutiara, A.Md, Ir. Rohana, Nahda Ulfadila, SE, Anita S.IP dan Trully Tisna Milasari, S.Psi.
Seksi Kerjasama, Hunas dan IT, Ketua Sjahruddin, ST, Wakil Drs. Makhmuddin, Anggota Muhammad Nasir, Reni Ardiana, SE, Yulianti Basri, Wahyudi, S.Sos.i, Supriyadi, Liga Jaya Utama, A.Md danRiska Rahmadani, S.Kom.
Lembaga Kajian dan Penelitian Minat Baca, Direktur Ir. Sunaryo Broto, Wakil Direktur : Yusriyanto, S.Pd.i, Anggota Witcitra, Suyid Diyanto, Netty Pebriamasnidan Ratry Tanjung, A.Md.
Lembaga Pendidikan dan Pelatihan, Direktur Andi Suharman, S,Si, Wakil Direktur Ir. Bahrun, ST, IPM, Anggota M. Askar, M.Pd, Hasdar Jaya, S.Pd, Muhammad Rifki Farid, M.Sc, Riski Jaya dan Ashar, S.I.P.
Bersamaan dengan acara pelantikan tersebut juga dinobatkan Hapidah Basrie Rase sebagai Bunda Literasi oleh Walikota Bontang. Hadir dalam pelantikan GPMB Bontang kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kaltim, Drs. Elto, M.Si, Sekretaris GPMB Kaltim Taufik Badaruddin dan Amien Wangsitalaja, budayawan Kaltim.
Semoga dengan gencarnya GPMP berdiri di tiap kota, setidaknya dapat mendongkrak angka minat membaca di Indonesia yang memang masih sangat rendah. Terbukti dari laporan UNESCO, hanya satu dari 1.000 orang di Indonesia yang memiliki minat baca serius.
Padahal, membaca memiliki banyak manfaat, terutama bila dibiasakan sejak kecil. Selain berdampak pada kecerdasan seperti yang disampaikan Walikota Bontang. Bahwa bukan hanya untuk perkembangan kecerdasan, namun juga untuk kepribadian dan kesehatan mereka.
Sebuah studi yang dilakukan pada 2017 menunjukkan bahwa membacakan buku pada balita dapat meningkatkan kemampuan membaca dan akademis mereka pada saat mulai bersekolah.
“Apa yang mereka pelajari saat orang tua membacakan mereka cerita akan memiliki efek hingga mereka mulai SD,” kata Carolyn Cates, asisten profesor di departemen pediatrik di Fakultas Kedokteran New York University, dilansir Medical Daily.
Bahkan penelitian psikologi menunjukkan anak-anak yang senang membaca cerita bisa memahami pikiran orang dan juga dapat menempatkan diri sebagai tokoh dalam cerita tersebut. Membaca cerita juga memberikan mereka kesempatan untuk menjelajahi berbagai macam orang, budaya, tempat, dan situasi yang dapat membuka pikiran mereka.
Sementara itu, menurut studi yang dilakukan oleh University of Stavanger di Norwegia menunjukkan, anak-anak yang tidak suka membaca cenderung memiliki kesehatan fisik dan mental yang lebih buruk.
Bukan hanya bahasa, anak-anak yang gemar membaca ternyata juga memiliki kemampuan matematika yang lebih baik, menurut studi yang dilakukan di Inggris pada 2013. Hal ini karena anak-anak yang senang membaca memiliki kemampuan yang lebih baik dalam menyerap teori dan konsep.
Berbeda dengan anak yang tidak suka membaca, kosakata yang sempit juga membuat mereka lebih sulit memahami teori dan konsep.
Dengan pelantikan GPMB semoga terus membudaya semangat membaca masyarakat, utamanya generasi dini yang sangat berdampak pada kecerdasan diri dan kelangsungan bangsa ini. (**)
Oleh: Muthi’ Masfu’ah, A.Md, CN NLP, Wakil Ketua Seksi Pengembangan Program, Kegiatan dan Strategi Pembudayaan Kegemaran Membaca GPMB Bontang