Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah tersentak ketika melihat sepotong video. Rekaman tersebut tengah viral di jagat maya Kutai Kartanegara pada Sabtu, 11 September 2021. Cuplikan yang dimuat di video tersebut sebenarnya sudah lama diambil yaitu pada 19 Januari 2020. Waktu itu, Edi Damansyah yang masih menjabat sebagai bupati untuk periode pertama, berjanji memperbaiki jalan yang rusak di Sebulu.
Rekaman Bupati yang sedang berjanji di depan warga itu berlokasi di Desa Sanggulan, Kecamatan Sebulu. Bupati mengatakan, akan membangun dan memperbaiki ruas jalan desa. Setelah adegan tersebut, video beralih kepada citra jalan yang masih rusak dan berlumpur. Kendaraan roda empat pun terjebak. Demikianlah kondisinya pada saat video ditayangkan, Sabtu, 11 September 2021, atau tepat 600 hari setelah bupati mengucapkan janjinya.
Hanya sehari setelah melihat video itu, Ahad, 12 September 2021, Edi Damansyah segera datang ke Dusun Ngadang di Desa Beloro yang disebut sebagai lokasi jalan rusak. Bupati melihat kondisinya. Jalan berpermukaan tanah ini lebarnya sekitar 6 meter. Di kiri dan kanan jalan banyak semak belukar, sementara di bagian lain adalah rawa-rawa. Jalan itu berlumpur sekali karena baru disiram hujan. Edi Damansyah tanpa keraguan melepas alas kaki, menggulung celana, dan berjalan di atas lumpur.
“Memang, kami akui, ada keterlambatan dalam eksekusinya,” jelas Edi Damansyah kepada kaltimkece.id jaringan mediakaltim.com. Bupati menjelaskan, video jalan rusak yang tersebar di media sosial beberapa hari belakangan disebut di Desa Sanggulan. Setelah ditelusuri, jalan itu berlokasi di Desa Beloro dan belum dikerjakan pembangunannya. Pihak legislatif juga disebut telah mengetahui persoalan ini.
“Ada keterlambatan dalam proses pengerjaan. Sebetulnya, masih tahap persiapan pembangunan. Total panjang jalan ini sekitar 19 kilometer, dari Desa Rapak Lambur menuju Desa Senoni. Dikerjakan secara bertahap,” urai Edi Damansyah.
Bupati segera memberikan arahan kepada Dinas Pekerjaan Umum Kukar agar mengubah pola kerja. Seharusnya, kata Edi, pekerjaan perbaikan jalan telah dimulai sejak Maret 2021. Akan tetapi, hingga September 2021, belum tampak persiapan perbaikannya.
“Kami akan memperbaiki manajemen di instansi Pemkab Kukar agar lebih efektif,” pasti Edi Damansyah.
Camat Sebulu, Edy Fahruddin, menerangkan bahwa jalan ini sebenarnya sudah rusak berat setahun terakhir. Jalur ini menghubungkan Desa Beloro dan Desa Sanggulan di Sebulu. Camat menduga, penyebab kerusakan adalah sering dilintasi truk bermuatan jumbo atau melebihi kapasitas.
“Ada aktivitas kendaraan pengangkut CPO yang memperparah kondisi. Memang ada perkebunan sawit di sini,” jelas Edy Fahruddin. Lintasan tersebut menyebabkan jalan yang baru sebatas pengerasan dengan timbunan tanah dan bebatuan makin rusak sehingga mengganggu aktivitas warga. Kerusakan berat disebut di sepanjang 2 kilometer.
Kepala Bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum Kukar, Restu Irawan menjelaskan, pekerjaan ruas jalan dari Rapak Lambur menuju Senoni memang bertahap. Akses jalan ini sudah menjadi prioritas untuk segera dituntaskan dengan menyesuaikan kekuatan APBD Kukar. Malahan, kata dia, segmen lanjutan di Desa Beloro dipastikan dikerjakan pada 2021. Ada alokasi dana bantuan keuangan untuk membiayai kegiatan lanjutan di jalan sepanjang 2 kilometer di Desa Beloro. Termasuk akses jalan yang sempat ramai di dunia maya di Dusun Ngadang di Desa Beloro.”Kami mohon masyarakat bisa bersabar dan semoga pekerjaan berjalan lancar,” tutupnya. (kk)