BONTANG – Diam-diam warga Perumahan BTN PKT khususnya anak-anak muda, telah membentuk Forum Solidaritas Pemuda (FORSA) BTN PKT. Kehadiran FORSA BTN PKT ini diharapkan bisa memberdayakan potensi dan skill anggotanya.
Baik dalam hal pelayanan jasa maupun membantu warga yang saat ini sedang menghadapi pandemi covid 19. “Selain tentunya untuk menjalin silaturahim antar pemuda BTN PKT,” kata Bonnie Sukardi AMD, ketua umum FORSA BTN PKT.
Dijelaskannya, FORSA BTN PKT telah terbentuk dan resmi berdiri pada 24 Juli 2020 lalu dengan jumlah 139 anggota, yang memiliki latar belakang pendidikan dan pekerjaan yang berbeda. “Kami harapkan lewat forum ini, para pemuda bisa menggali potensinya untuk kegiatan-kegiatan positif. Sebab, kalau pemuda tidak punya kegiatan positif, bisa-bisa mereka melakukan hal yang kurang baik,” tuturnya.
“Kami juga terus merekrut anak-anak muda di BTN, karena sekarang ini mereka punya banyak waktu luang karena sistem pembelajaran atau kuliah masih dilakukan secara daring (online, Red.),” sambungnya.
Untuk lebih memperkenalkan FORSA kepada RT dan warga, ia mengatakan, pertemuan juga dilakukan berpindah-pindah tempat. “Kami lakukan di Balai Pertemuan Umum (BPU, Red.) yang tersebar di beberapa tempat di Perumahan BTN PKT ini,” tandasnya.
Dalam setiap pertemuan, selalu menghadirkan warga atau pensiunan PKT untuk bisa berbagi pengalaman dengan anak-anak muda. “Kami minta, mereka berbagi pengalaman, mulai bagaimana saat pertama kali tiba di Bontang, trus ikut merintis perusahaan, sampai akhirnya tinggal di BTN. Kami juga ingin mendengar harapan para orangtua terhadap para pemuda-pemudi di BTN PKT,” bebernya.
Yang juga tak kalah pentingnya, kata Bonnie, pihaknya juga mendorong agar para pemuda di BTN memiliki skill untuk bekal masa depannya.
Karena itulah, berbagai kegiatan pelatihan sudah direncanakan. Seperti pelatihan membuat kue kering, tanaman hias, pelatihan mekanik/operator/ tenaga admin, membuat cucian motor/mobil hingga membuat kafe di dalam lingkungan BTN PKT.
“Trainernya langsung dari praktisi yang kebanyakan karyawan atau pensiunan perusahaan. Jadi apa yang mereka pelajari di sekolah atau kampus bisa dihubungkan dengan kebutuhan di lapangan,” pungkasnya. (red)