spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

STITEK Harus Berinovasi Dalam Meningkatkan Mutu Perguruan Tinggi yang Unggul

SAMARINDA – Ketua Yayasan Pendidikan Bessai Berinta (YPBB) Bontang menghadirkan sejumlah TOP Manajemen STITEK Bontang, Jumat (27/8/2021), salah satunya dihadiri oleh Act. Unit Jaminan Mutu (UJM). “Kita sekarang berada dalam era revolusi industri 4.0, saya optimis STITEK Bontang mampu membangun sistem mutu yang bermartabat dan unggul, karena telah didukung oleh sumberdaya akademik yang memadai,” tutur Ir. Dedy Rahmad Utomo, IPM, ketua Yayasan Bessai Berinta Bontang.

Menurutnya, pendidikan Era Revolusi Industri 4.0 akan menjadi peluang sekaligus tantangan bagi STITEK Bontang untuk merespons kebutuhan masyarakat dan industri, khususnya di kota Bontang Kalimantan Timur. Dengan demikian, diperlukan sebuah strategi dan inovasi melalui penyesuaian kurikulum baru sesuai dengan tuntutan zaman, yakni kurikulum yang mampu mengombinasikan antara kecerdasan moral yang tinggi dengan penguasaan teknologi yang handal.

Pertemuan tersebut dimulai pada pukul 19.00-21.30 Wita, di ruang Perpustakaan kampus utama. Lebih lanjut ketua YPBB menyampaikan sejumlah kebijakan dan strategi pengembangan STITEK hingga tahun 2030. “Sejak 2013 silam pengurus Yayasan mulai berbenah, hingga kini masuk di tahun 2021 akan fokus meningkatkan mutu SDM para dosen dan staff serta penambahan sarana dan prasarana secara bertahap. Sesuai dengan komitmen Yayasan, bahwa tahun ini ada dua orang dosen yang melanjutkan jenjang pendidikan doktoral (S-3) dan satu orang staff yang melanjutkan pendidikan S-2 (magister),” bebernya.

Dalam pertemuan tersebut, ketua STITEK Bontang menyampaikan bahwa mutu STITEK harus terus ditingkatkan, target kita pada tahun 2022 akan melakukan reakreditasi institusi dan berharap dapat mencapai unggul (A), minimal baik sekali (B), jika kita terus berikhtiar dengan sungguh-sungguh dan berkomitmen menjalankan SPMI, maka target tersebut tidak sulit untuk kita capai.

Ia pun berharap agar pengurus UJM yang baru dapat meningkatkan mutu dan budaya kerja yang tidak hanya bersifat personal, melainkan harus dibangun secara utuh. “Siapapun dikemudian hari yang menjadi pimpinan STITEK tidak ada masalah, karena sistem sudah berjalan dengan baik”, ujar Hardianto, S.T., M.Eng, Ketua STITEK Bontang.

Sementara wakil ketua I Bagian Akademik dan Kemahasiswaan, Zaini, S.Pd., M.Pd., mengajak pengurus Unit Jaminan Mutu (UJM) untuk terus bersinergi dan membangun komunikasi yang intensif. Sedangkan wakil ketua II Bag. Kepegawaian, Inovasi dan Kerjasama, Herri Sosanto, S.S., M.Hum., (kandidat doktor) dirinya berharap agar Unit Jaminan Mutu harus mampu melakukan pengembangan dan terobosan baru, karena ke depan STITEK memiliki tantangan yang cukup kompleks.

Dari hasil pertemuan tersebut, Act. Kepala Unit Jaminan Mutu (UJM) STITEK Bontang Zulkifli, S.Pd.I., M.Pd, merespons baik arahan dari pimpinan. Ia menyampaikan bahwa dirinya telah menyusun rencana kerja pengembangan dan peningkatan mutu, sekaligus telah berkomitmen untuk mengawal pengimplementasian Standar Penjaminan Mutu Internal (SPMI) yang telah disusun dan ditetapkan oleh Top Manajemen, sehingga STITEK Bontang akan mampu berkompetisi dengan perguruan tinggi lain, khususnya di kawasan Indonesia Timur pada tahun 2030.

“Waktu pencapaian visi masih ada kurang lebih delapan tahun lagi untuk kita wujudkan dan saya yakini dengan semangat dan loyalitas serta komitmen pengurus Yayasan Pendidikan Bessai Berinta (YPBB) Bontang dan juga kebersamaan seluruh sivitas akademika, Insyaallah kita akan mampu mewujudkannya,” ucap Act. Kepala UJM-STITEK Bontang. (rls)

 

 

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
Html code here! Replace this with any non empty raw html code and that's it.