BONTANG – Kanker tiroid kini menjadi salah satu jenis kanker yang banyak ditemukan di Kota Bontang, tepatnya di RSUD Taman Husada. Kanker tiroid bahkan tercatat sebagai kasus kedua terbanyak setelah kanker payudara, demikian diungkapkan oleh Dokter Sub Spesialis Bedah Onkologi RSUD Bontang, dr. Johan Gomar Gama, SP.B. (K) Onk, Kamis (20/3/2025).
Menurut dr. Johan, kanker tiroid biasanya dimulai dengan munculnya benjolan kecil di kelenjar tiroid yang terletak di bagian depan leher. Sayangnya, banyak pasien yang tidak terlalu memperhatikan atau menganggap enteng benjolan kecil tersebut karena tidak menimbulkan rasa sakit atau gangguan berarti.
“Tumor ini pertumbuhannya memang lambat, untuk itu kepekaan terhadap diri sendiri perlu,” terangnya, Kamis (20/3/2025).
Oleh karena itu, diharapkan penderita merasa perlu memeriksa sendiri dan tidak mengabaikan jika adanya benjolan tersebut. Padahal, jika pembesaran benjolan sudah mencapai 1 hingga 2 sentimeter, itu sudah saatnya untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut atau harus dilakukan operasi.
Adapun faktor pemicu tumbuhnya kanker tersebut cuma bervariasi, mulai dari lingkungan seperti polusi, gaya hidup seperti rokok, serta paparan radiasi yang tinggi.
“Radiasi paling sering, biasanya yang kerja di ruang beradiasi seperti radiologi memiliki kerentanan tersebut,” terangnya.
Selain abai terhadap benjolan tersebut, terkadang masyarakat merasa terbebani jika mereka sadar bahwa ada sesuatu yang tidak beres pada dirinya namun enggan untuk memeriksakan hal tersebut. Mereka takut untuk divonis serta menjalan pengobatan.
Padahal dengan melakukan deteksi serta pengobatan lebih dini maka penyembuhan dapat dilakukan lebih cepat dan menghindari komplikasi. Untuk itu perlu kesadaran untuk menerapkan pola hidup sehat dan bersih.
Diketahui, kelenjar Tiroid biasanya menghasilkan hormon tiroid yang mengatur metabolisme, pertumbuhan, dan perkembangan tubuh. Apalagi untuk anak-anak, kelenjar ini sangatlah berperan bagi tumbuh kembang mereka.
“Kita harus awas lebih dini, tidak hanya pada diri sendiri untuk orang lain juga perlu dengan kita berikan edukasi,” paparnya. (ADV/Sya)
Pewarta : Syakurah
Editor : Nicha R