PENAJAM Paser Utara (PPU) kini telah memasuki usia ke-23 tahun. Sebuah tonggak penting dalam perjalanan panjangnya menuju kemajuan. Sebagai kabupaten yang menjadi bagian dari kawasan strategis Ibu Kota Nusantara (IKN), PPU memiliki potensi yang luar biasa untuk berkembang pesat. Tidak hanya sebagai daerah penyangga, tetapi juga sebagai motor penggerak ekonomi yang lebih maju dan berdaya saing. Pada usia yang relatif muda ini, PPU tengah mengukir berbagai langkah konkret menuju pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
Saya sadar sebagai bupati. Saya baru di kabupaten ini. Tapi saya punya mimpi dan harapan untuk PPU ke depan. Tentunya perlu dukungan dari warga PPU dan semua pihak. PPU kini tidak lagi sekadar sebuah kabupaten yang terletak di pinggiran. Dengan penetapan IKN di Kaltim, PPU diharapkan menjadi jantung penggerak bagi kawasan ibu kota baru. Sebagai daerah penyangga IKN, PPU akan berperan penting mengalirkan energi ekonomi, budaya, dan sosial yang akan berkembang pesat. Terlebih lagi, lokasinya yang strategis semakin membuka lebar peluang bagi PPU untuk meraih kemajuan.
Potensi sumber daya alam, sektor pertanian, perikanan, serta ekonomi kreatif yang dimiliki PPU, kini memiliki kesempatan untuk berkembang lebih maksimal. Seiring dengan geliat pembangunan yang terjadi di IKN. Namun, tantangan pun tidak bisa dielakkan. PPU harus siap menghadapi laju pertumbuhan yang cepat dan memastikan bahwa kemajuan yang tercipta dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Dari yang ada di kota hingga pelosok desa.
Itulah mengapa, di usia ke-23 tahun, berbagai langkah konkret telah dan akan terus dijalankan. Melalui berbagai program yang telah diusung, harapan besar muncul agar PPU bukan hanya menjadi tempat tinggal yang nyaman. Tetapi juga kawasan yang berkembang, sejahtera, dan berdaya saing. Kini PPU sebagai gerbang IKN.
INFRASTRUKTUR
Infrastruktur menjadi fondasi utama untuk mewujudkan semua impian pembangunan. Untuk itu, Pemkab PPU mengoptimalkan pembangunan infrastruktur seperti jalan lingkungan, jalan pertanian, jembatan, gedung sekolah, dan puskesmas. Bukan sekadar proyek pembangunan fisik, melainkan pembukaan akses yang lebih luas bagi masyarakat untuk menjangkau keperluan pokok mereka. Seperti pendidikan, kesehatan, dan transportasi. Jembatan yang kokoh menghubungkan desa, jalan yang mulus mengantarkan hasil pertanian ke pasar, serta gedung sekolah yang nyaman mendukung proses belajar mengajar.
PEMBERDAYAAN UMKM
Salah satu tulang punggung ekonomi lokal adalah UMKM. Dengan semakin berkembangnya teknologi dan perubahan tren pasar, PPU berupaya agar UMKM di wilayahnya bisa berkembang lebih maju. Pemerintah daerah akan memberikan bantuan modal bergulir, pelatihan keterampilan, dan fasilitas pemasaran untuk pelaku UMKM serta ekonomi kreatif. PPU dengan kekayaan kearifan lokal dan budaya yang dimiliki, memiliki potensi besar dalam sektor ekonomi kreatif. Seperti kerajinan tangan, seni, dan kuliner khas yang bisa menembus pasar global.
PENDIDIKAN DAN KESEHATAN
Saya mengerti bahwa pendidikan dan kesehatan adalah hak dasar yang harus diperoleh setiap warga. Ke depan sangat dimungkinkan PPU memiliki program Kartu Penajam Cerdas. Di mana melalui kartu ini, pemkab akan menyediakan seragam, tas, dan sepatu sekolah secara gratis kepada pelajar. Diharapkan dari program itu bisa mengurangi beban orangtua dan memastikan bahwa setiap anak mendapatkan akses pendidikan yang lebih baik.
Kemudian ke depan juga perlu menerapkan BPJS Kesehatan gratis yang diberikan kepada seluruh warga PPU. Itu adalah langkah penting untuk menjamin kesehatan masyarakat tanpa terkendala biaya. Di samping itu, peningkatan pelayanan kesehatan menjadi fokus utama, agar setiap warga bisa mendapatkan perawatan yang layak.
LAPANGAN PEKERJAAN
Saya memandang pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Terlebih untuk generasi muda. Program beasiswa pendidikan yang disiapkan untuk anak-anak hingga S-3 dan peningkatan keterampilan untuk kaum milenial dan Gen Z menjadi fondasi yang kokoh bagi masa depan PPU. PPU tidak hanya ingin menciptakan lapangan pekerjaan, tetapi juga memastikan bahwa angkatan kerja memiliki keterampilan yang diperlukan dalam dunia yang semakin kompetitif.
Tak hanya memikirkan pembangunan fisik dan ekonomi, PPU juga memberi perhatian besar pada pelestarian budaya dan kearifan lokal. Dalam dunia yang serba-modern, PPU ingin agar tradisi dan budaya lokal tetap dijaga dan menjadi bagian dari identitas yang melekat kuat. Program-program budaya dan kegiatan berbasis kearifan lokal akan semakin memperkaya kehidupan sosial masyarakat PPU dan menarik minat wisatawan untuk mengunjungi daerah ini.
Pada usianya yang ke-23, PPU telah menunjukkan perkembangan yang pesat. Kini siap menyongsong masa depan yang lebih gemilang sebagai gerbang IKN. Dengan berbagai program yang berjalan, harapan agar PPU menjadi kawasan yang unggul, berkeadilan, sejahtera, dan berdaya saing semakin mendekati kenyataan. PPU akan terus bertransformasi menjadi daerah yang tak hanya menarik perhatian dalam pembangunan fisik. Tetapi juga dalam kualitas hidup masyarakatnya yang semakin baik.
Pembangunan infrastruktur, pemberdayaan ekonomi rakyat, peningkatan kualitas SDM, serta perhatian terhadap kesehatan dan pendidikan, adalah langkah-langkah yang konkret menuju perubahan besar. Saya yakin di tengah potensi besar IKN yang mengalir ke PPU, berbagai program pembangunan ini akan menciptakan lapangan pekerjaan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan menjadikan PPU sebagai salah satu daerah yang mandiri dan berdaya saing di Indonesia.
Namun untuk menciptakan itu semua, kita perlu berkolaborasi. Itu pula yang menjadi tema HUT ke-23 PPU: Kolaborasi untuk Membangun Nusantara. (*)