BONTANG – Jalan di kawasan Bontang Lestari, khususnya akses menuju Kantor Wali Kota Bontang, kini terpantau kembali banyak yang rusak. Akibatnya, membuat pengguna jalan yang melintas menjadi tak nyaman, sebab mereka harus berhati-hati lantaran harus menghindari lubang-lubang yang tak sedikit di sepanjang jalanan.
Dikonfirmasi soal itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (DPUPRK), Tavip Nugroho mengatakan, sejak tata ruang Bontang Lestari ditetapkan sebagai kawasan industri, selain permukiman dan pusat pemerintahan, akhirnya berdampak pada banyaknya aktivitas kendaraan dengan muatan besar yang sering melintas.
Sehingga menyebabkan jalan cepat rusak. Tavip menyebut, belum lama ini pihaknya sudah menambal beberapa jalan yang berlubang. Namun kini muncul lubang baru di tempat yang berbeda. “Kalau mau bagus, ini harus dirombak total,” kata Tavip saat dikonfirmasi belum lama ini.
Saat ini, kata dia, pihaknya telah mengajukan perencanaan perbaikan tersebut di APBD perubahan. Desain jalanannya diubah dari yang sebelumnya aspal, menjadi beton sepanjang 22 kilometer. Meliputi Jalan Sukarno-Hatta, Jalan M Roem, dan Jalan Urip Sumuharjo yang berbatasan langsung dengan wilayah Kutai Kartanegara. “Mau tidak mau ada mega proyek. Daripada tambal sulam terus,” bebernya.
Tavip memperkirakan, perbaikan jalan sepanjang 22 kilometer itu membutuhkan anggaran sebesar Rp 500 miliar. Namun nantinya, dia berharap agar dana sebesar itu tidak membebani APBD Bontang. Melainkan pihaknya akan berjuang ke provinsi hingga pusat, untuk mengejar kucuran dana baik dari Bantuan Keuangan (Bankeu) ataupun Dana Alokasi Khusus (DAK). (bms)