BONTANG – Sejumlah warga yang tergabung dalam Persatuan Budidaya Kerang Dara Muara Badak menggelar aksi unjuk rasa di area PT Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS) pada Rabu (5/2/2025).
Mereka menuntut klarifikasi serta langkah konkret dari perusahaan terkait dugaan pencemaran lingkungan akibat aktivitas Rig 16 di perairan sekitar.
Para pengunjuk rasa mengklaim bahwa aktivitas industri di wilayah tersebut telah berdampak buruk terhadap ekosistem perairan, yang berpengaruh langsung pada usaha budidaya kerang dara—salah satu sumber utama mata pencaharian mereka.
Kapolres Bontang, AKBP Alex Frestian Lumban Tobing, turun langsung ke lokasi aksi untuk memastikan situasi tetap aman dan kondusif.
“Saya harap dengan berlangsungnya unjuk rasa seperti ini, tetap berangsur baik dan damai. Bahkan suasana di lokasi terpantau tetap kondusif,” ucapnya.
Dalam aksi tersebut, warga membawa spanduk dan berorasi menuntut tanggung jawab PT PHSS. Mereka berharap dapat berdialog dengan pihak perusahaan guna mencari solusi terhadap permasalahan ini.
Polres Bontang pun bergerak cepat dengan menginisiasi mediasi antara Persatuan Budidaya Kerang Dara dan pihak PT PHSS.
“Mediasi berlangsung dalam suasana yang kondusif, dimana kedua belah pihak diberikan kesempatan untuk menyampaikan aspirasi, serta mencari titik temu yang menguntungkan semua pihak,” paparnya.
AKBP Alex Frestian Lumban Tobing pun menegaskan, pihaknya berkomitmen untuk menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah hukumnya, serta memastikan hak-hak masyarakat tetap terjamin.
“Kami hadir sebagai fasilitator untuk mencari solusi terbaik. Keamanan dan kesejahteraan masyarakat adalah prioritas kami, begitu pula dengan kelancaran operasional perusahaan yang berkontribusi pada perekonomian daerah,” tegasnya.
Sehingga, Polres Bontang akan terus mengawal situasi di lapangan untuk memastikan bahwa kesepakatan yang telah dicapai dapat berjalan dengan baik, serta tetap membuka ruang dialog bagi masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasi mereka secara damai.
Penulis: Dwi S
Editor: Nicha R