spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Disbun Berau Ajukan 300 Hektare Lahan untuk Program Tumpang Sari Komoditas Perkebunan

BERAU – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur terus berupaya meningkatkan ketahanan pangan dengan mendorong pengembangan padi gogo di lahan perkebunan. Langkah konkret ini diharapkan menjadi solusi dalam mendukung swasembada pangan dan memberikan manfaat ekonomi bagi petani.

Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Berau, Lita Handini, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengajukan sekitar 300 hektare lahan untuk program tumpang sari komoditas perkebunan seperti sawit dan kakao dengan padi gogo.

“Pengembangan padi gogo di lahan perkebunan memiliki potensi besar untuk meningkatkan produksi pangan sekaligus memberikan nilai tambah bagi petani,” ujarnya.

Dikatakannya, program ini sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat dalam memperkuat ketahanan pangan nasional. Menurutnya, sistem tumpang sari dapat menjadi solusi untuk mengoptimalkan penggunaan lahan yang sudah ada.

Untuk merealisasikan program tersebut, kata dia, perlu memperhatikan beberapa elemen penting, seperti penyediaan lahan produktif, benih unggul, pupuk bersubsidi, infrastruktur pertanian, serta serapan gabah yang memadai.

“Semua hal ini sangat krusial dalam mencapai swasembada pangan dan memastikan hasil pertanian dapat dipasarkan dengan baik,” tambahnya.

Dirinya pun mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau telah mengajukan program tumpang sari tersebut di beberapa wilayah, yaitu Kecamatan Gunung Tabur, Tabalar, Teluk Bayur, dan Kelay. Usulan ini diharapkan bisa terlaksana pada musim tanam Oktober 2025 mendatang.

Lanjut Lita, pemerintah pusat pun telah menyiapkan berbagai bentuk bantuan untuk mendukung program ini, termasuk benih padi, herbisida, dan pestisida. Ia berharap bantuan tersebut dapat meningkatkan hasil pertanian padi gogo dan memudahkan petani dalam mengelola lahan mereka.

Dirinya optimistis bahwa pengembangan padi gogo di lahan perkebunan dapat memperkuat sinergi lintas sektor. Salah satu strategi yang akan diterapkan yaitu memanfaatkan sistem tumpang sari pada periode peremajaan sawit, sehingga sektor perkebunan dan pertanian dapat saling menguntungkan.

“Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, pengembangan padi gogo di Kalimantan Timur, khususnya di Kabupaten Berau, dapat tercapai dan memberikan manfaat luas bagi petani,” pungkasnya. (srn/dez)

Reporter: Sahruddin
Editor: Dezwan

16.4k Pengikut
Mengikuti