KUTAI BARAT – Aksi penutupan akses jalan umum dilakukan oleh warga Kecamatan Bentian Besar, Kabupaten Kutai Barat (Kubar) sebagai bentuk protes terhadap kerusakan jalan yang disebabkan oleh armada truk kelapa sawit. Aksi ini berlangsung di Kampung Dilang Puti sejak 29-30 Januari 2025.
Para pemuda yang tergabung dalam Karang Taruna Bentian Besar memutuskan untuk menutup jalan dengan membentangkan spanduk di jalan yang rusak parah dan menghentikan operasional truk sawit.
“Mulai hari ini, CPO dan truk sawit kami stop. Kami gabungan pemuda pemudi Karang Taruna Bentian Besar, menyetop kegiatan truk sawit sampai jalan kami diperbaiki,” ujar sejumlah pemuda yang terlibat dalam aksi tersebut.
Warga setempat, Tius, mengungkapkan kerusakan jalan trans Kalimantan sudah berlangsung lama, dan semakin parah sejak jalan tersebut dilalui oleh truk kelapa sawit.
“Kerusakan jalan dimulai dari Simpang Kalteng sampai perbatasan Kaltim-Kalteng, dan sekarang sudah merambah ke titik-titik lainnya,” kata Tius.
Kerusakan jalan yang semakin meluas itu menghambat mobilitas warga. Tius menjelaskan bahwa kecelakaan sering terjadi akibat jalan yang rusak, dan kendaraan umum sering kali terjebak macet berjam-jam.
“Kami harus antri hingga empat jam atau lebih, bahkan ada yang terpaksa menginap di jalan,” tambahnya.
Selain itu, bus Damri yang biasanya mengantar warga ke kampung-kampung sekitar kini sudah tidak bisa lewat lagi, yang sangat mengganggu akses warga untuk mendapatkan fasilitas kesehatan atau memenuhi kebutuhan penting lainnya.
Meskipun perbaikan jalan sudah dilakukan oleh pemerintah, namun hal tersebut hanya bertahan beberapa bulan dan jalan kembali rusak akibat tonase kendaraan yang melebihi kapasitas jalan. Tius menyebutkan bahwa perbaikan jalan tidak dilakukan secara maksimal, karena pondasi jalan tidak cukup kuat, seperti batu keras yang seharusnya dihamparkan.
Warga berharap agar perusahaan kelapa sawit yang menyebabkan kerusakan tersebut bertanggung jawab dan memperbaiki jalan dengan serius.
“Kami hanya berharap jalan kami diperbaiki dengan baik. Kami tidak masalah jika perusahaan lewat jalan mereka sendiri, tapi jalan umum ini harus bisa digunakan dengan layak oleh masyarakat,” tegas Tius dengan nada kesal.
Pewarta: Ichal
Editor: Nicha R