TANJUNG REDEB – Kepala Kampung Long Ayan, Hardiansyah, menyampaikan keluhan terkait permasalahan distribusi air bersih di kampungnya yang akhir-akhir ini tidak berjalan maksimal.
Meski fasilitas pengolahan air bersih telah dibangun pada 2024, warga masih sering mengalami kesulitan mendapatkan air, terutama saat terjadi banjir.
“Kami berterima kasih kepada Bupati atas pembangunan fasilitas air bersih tahun lalu. Namun, akhir-akhir ini air tidak mengalir secara maksimal. Ketika banjir, air juga keruh dan kotor sehingga sulit digunakan,” ujar Hardiansyah.
Hardiansyah menjelaskan bahwa di Kampung Long Ayan terdapat Kelompok Pemberdayaan Swadaya Masyarakat yang bertanggung jawab atas pengelolaan air bersih. Namun, saat ini mereka menghadapi kendala teknis, termasuk mesin pompa yang sering mati.
“Petugas mengatakan mesin tidak bisa dihidupkan. Ketika kami sangat membutuhkan air bersih di saat banjir, justru distribusi air terhenti,” jelasnya.
Permasalahan ini, menurut Hardiansyah, tidak hanya terjadi baru-baru ini. Sebelum memasuki tahun 2024, warga juga sudah mengalami gangguan distribusi air bersih. Meski fasilitas pengolahan air sudah tersedia, hal itu tidak cukup membantu warga karena operasionalnya tidak maksimal.
“Petugas sudah beberapa kali melaporkan masalah ini ke Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau, tetapi belum ada solusi yang signifikan. Kami berharap pihak terkait segera meninjau kembali apa yang menyebabkan air bersih tidak maksimal menjangkau Kampung Long Ayan,” tambahnya.
Hardiansyah menekankan pentingnya perbaikan fasilitas air bersih agar warga tidak lagi kesulitan, terutama saat menghadapi bencana seperti banjir. Ia berharap adanya tindakan cepat dari pemerintah dan instansi terkait untuk mengatasi permasalahan tersebut.
“Kami membutuhkan solusi yang konkret. Air bersih adalah kebutuhan mendasar, apalagi di saat-saat darurat seperti banjir,” tutupnya. (ril/dez)
Reporter: Aril Syahrulsyah
Editor: Dezwan