spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

OIKN Percepat Koordinasi Infrastruktur, Pengoperasian Jembatan Pulau Balang Ditarget Juni 2025

NUSANTARA – Pengoperasian Jembatan Pulau Balang yang terhubung dengan jalan tol menuju Ibu Kota Nusantara (IKN) terus mengalami penundaan. Meskipun sebelumnya sempat dibuka secara fungsional menjelang HUT ke-79 RI tahun lalu, belum ada kejelasan kapan jembatan ini akan dibuka secara permanen.

Deputi Bidang Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Alimuddin, memberikan pembaruan terkait progres pembangunan Jembatan Pulau Balang. Ia menyebutkan jembatan tersebut dijadwalkan segera terhubung pada Juni atau Agustus 2025, dengan target penyelesaian sebelum Upacara Peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 2025 di IKN.

“Pengoperasian Jembatan Pulau Balang mundur terus, setiap minggu ada perubahan. Namun, kami berharap pada Juni atau Agustus, jembatan sudah terhubung dengan kawasan Ibu Kota Nusantara,” ujar Alimuddin kepada Media Kaltim saat ditemui di ruang kerjanya, baru-baru ini.

Alimuddin menerangkan, estimasi waktu perjalanan dari Pulau Balang ke Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN diperkirakan dapat ditempuh hanya dalam waktu sekitar 15-30 menit, meskipun masih ada pekerjaan utama yang harus diselesaikan.

Karenanya, Pemerintah bersama OIKN hingga saat ini terus berupaya agar upacara kedua, yang melibatkan pengoperasian infrastruktur tersebut, dapat dilaksanakan tepat waktu.

Meskipun demikian, Alimuddin mengungkapkan pembangunan infrastruktur besar seperti jembatan dan jalan tol memang memerlukan waktu yang tidak bisa dipercepat secara drastis.

“Pembangunan infrastruktur ini memang tidak bisa dikebut-kebut. Ada perencanaan yang sudah jelas, namun kita juga akan berusaha agar proses ini bisa dipercepat. Seminggu atau dua minggu, kalau memungkinkan, kita percepat,” kata Alimuddin.

Dalam hal ini, koordinasi antara OIKN dan Kementerian Pekerjaan Umum (KemenPU) yang menangani proyek tersebut terus dilakukan. Menurutnya, sinergi antar lembaga sangat dibutuhkan agar pembangunan infrastruktur ini dapat berjalan sesuai rencana. Meskipun demikian, ia juga mengakui tidak ada yang dapat dipaksakan karena setiap tahapan pembangunan harus memperhatikan kualitas dan perencanaan yang matang.

“Memang, kami bekerja berdampingan dengan Kementerian PU, yang juga terlibat dalam pengelolaan infrastruktur ini. Kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk perhubungan, sangat penting. Namun, kami tidak ingin terburu-buru karena pembangunan ini harus dilakukan dengan hati-hati,” ujarnya.

Dengan adanya penekanan pada koordinasi dan sinergi, pihaknya berharap pembangunan infrastruktur di IKN, termasuk Jembatan Pulau Balang, dapat segera terwujud dan mendukung konektivitas menuju ibu kota baru yang sedang dibangun di Kalimantan Timur.

“Kami bukan Bandung-Bondowoso, yang bisa bekerja hanya dengan satu teriakan. Tetapi, dengan koordinasi dan kolaborasi yang baik, kami yakin proyek ini akan selesai dengan lebih cepat dan efisien,” pungkasnya.

Pewarta : Nicha R

16.4k Pengikut
Mengikuti