TENGGARONG – Suara kicauan burung yang bersahutan menyambut setiap pengunjung yang tiba di Rumah Kicau Burung Tenggarong (RKBT). Bang Daus, pemilik kios burung tersebut, tengah menikmati pagi cerah sembari menyeruput kopi di depan koleksi burung peliharaannya.
Pria bernama lengkap Achmad Firdaus ini kembali menekuni hobi lamanya, memelihara burung, setelah sempat terhenti karena kesibukan bekerja. Namun, kali ini ia mengubah hobinya menjadi peluang usaha yang menjanjikan.
“Faktor umur juga memengaruhi. Sekarang harus ada persiapan untuk hari tua, seperti usaha apa yang bisa saya jalankan,” ujar Bang Daus sambil tersenyum.
Kini, memelihara burung bukan hanya sekadar hobi bagi pria berusia 44 tahun ini. Dengan membuka kios burung di rumahnya, ia berhasil menyalurkan hobi sekaligus menambah penghasilan.
“Dari usaha ini selain memuaskan hasrat hobi, dari segi cuan lumayan, bisa menambah pendapatan untuk memastikan dapur tetap ngebul,” tambahnya.
Berawal dari koleksi tiga hingga empat ekor burung, kini RKBT memiliki 50 hingga 60 ekor burung dari 25 jenis yang siap dijual kepada sesama penghobi. Lokasinya yang berada di Jalan Gunung Menyapa Perumahan Penerangan RT 17 Blok BB, Kelurahan Timbau, Tenggarong, menjadi pusat kegiatan jual beli burung.
“Alhamdulillah respon teman-teman penggemar burung positif semua, banyak yang mendukung, bahkan ada yang datang dari luar Tenggarong,” kata Bang Daus.
Selain mengandalkan penjualan secara langsung, Bang Daus juga memanfaatkan media online untuk memasarkan burung-burungnya. Ia bahkan berencana menambah layanan dengan menjual perlengkapan burung seperti sangkar dan pakan.
Saat ini, koleksinya mencakup berbagai jenis burung seperti Love Bird, Cucak Jenggot, Cucak Ijo, Kacer, Murai Medan, hingga Srigunting. Salah satu burung termahal yang pernah ia jual adalah Murai Medan seharga Rp3,3 juta.
“Burung itu makin gacor, harganya kian tinggi. Apalagi kalau sudah berprestasi di arena lomba, harganya bisa jauh lebih mahal,” tutupnya.
Pewarta: Muhammad Rafi’i
Editor: Agus S.