spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Kendala Pasang Surut Sungai Segah Jadi Tantangan Pembersihan Sampah

TANJUNG REDEB – Kapal pengangkut sampah yang miliki Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Berau dinilai belum maksimal dalam pengoperasiannya.

Menurut laporan masyarakat, pembersihan sampah di Sungai Segah kurang maksimal, terutama saat air surut. Ketika pasang, sampah yang mengapung lebih mudah diangkut. Namun, saat air surut, sampah sering kali terjebak di pinggir sungai atau tersangkut di bawah rumah warga, sehingga sulit dijangkau.

Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Berau, Masrani menjelaskan, proses pembersihan sampah di Sungai Segah terus diupayakan oleh petugas kebersihan, namun kerap menghadapi kendala akibat kondisi pasang surut air.

Selain itu, lanjut Masrani, jumlah personel dan fasilitas pendukung seperti kapal masih menjadi perhatian untuk memaksimalkan pengangkutan sampah.

“Kita bersihkan ketika sungai pasang, tetapi saat surut, sampah-sampah itu terdampar di pinggir dan sulit untuk ditangani. Itu kendala utama di Sungai Segah,” ujarnya, Rabu (15/1/2024).

Kondisi Sungai Segah ini berbeda dengan Sungai Kelay yang memiliki aliran air yang mudah mengalir, sehingga sampah tidak mudah tertahan di satu tempat.

“Sungai Kelay relatif lebih bersih karena alirannya berjalan. Sedangkan Sungai Segah cenderung flat, jadi kita harus lebih bersabar dalam penanganannya,” tambahnya.

Ia mengakui pembersihan sampah di Sungai Segah membutuhkan perhatian lebih, terutama terkait faktor pasang surut air dan ketersediaan fasilitas.

“Kami sudah mengupayakan penambahan fasilitas pendukung seperti kapal. Tahun lalu ada pengadaan kapal baru, dan kami pastikan akan segera digunakan untuk memaksimalkan pembersihan sampah di Sungai Segah,” ujar Masrani.

Selain itu, Masrani menyoroti pentingnya peran masyarakat dalam menjaga kebersihan sungai. Menurutnya, kebiasaan membuang sampah sembarangan di sungai masih menjadi tantangan besar dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.

“Masyarakat perlu lebih peduli terhadap kebersihan sungai. Kalau semua pihak berkontribusi, baik pemerintah, petugas, maupun warga, tentu kita bisa mengatasi masalah sampah di sungai ini,” tegasnya.

Masrani juga menyatakan DLHK Berau akan terus berupaya meningkatkan jumlah personel kebersihan dan fasilitas operasional untuk mendukung pembersihan sungai, khususnya di area yang sulit dijangkau.

“Kami berupaya semaksimal mungkin untuk menjaga agar Sungai Segah tetap terlihat bersih dengan SDM dan fasilitas yang kami miliki,” pungkasnya.

Pewarta : Muhammad Aril
Editor : Nicha R

16.4k Pengikut
Mengikuti