TENGGARONG – Hasil pemeriksaan yang dilakukan Polres Kutai Kartanegara (Kukar) terhadap tiga pelaku yang sudah tertangkap, ternyata ada motif dendam di balik percobaan perampokan di Toko Emas Tenggarong Kukar, Kaltim.
Hal ini diungkapkan Kapolres Kukar AKBP Andrias Susanto Nugroho saat diwawancarai di salah satu stasiun televisi, Minggu (2/8/2020) pagi tadi. “Hasil pemeriksaan sementara, ada motif dendam dari Rz terhadap adik pemilik toko emas. Di awal Juli lalu, diketahui Rz terlibat check chock dengan adik penjual toko emas,” ungkap Kapolres.
Kemudian, hasil pemeriksaan sementara terhadap 3 pelaku yang masih status pelajar ini, pengakuannya, uang Rp 50 juta yang diiming-iming Rz bila berhasil melakukan perampokan, rencananya dibelikan HP android untuk belajar online. “Ngakunya belum punya hp sama sekali, sehingga mau beli hp untuk belajar online. Sisanya untuk kebutuhan lain,” ucapnya.
Atas perbuatannya, pelaku harus mendekam di ruang tahanan Polres Kukar, dan diancam dengan pasal 365 KUHP Jo Pasal 53 KUHP Jo Pasal 2 UU Darurat No 12 tahun 1951.
Namun, kata Kapolres, penahanan terhadap bocah tanggung ini, berbeda dengan penahanan orang dewasa. “Ada perlakuan khusus. Mereka ditempatkan di sel khusus. Kami juga siapkan laptop, bila pelajar ingin belajar online,” tegasnya.
BACA JUGA: Pakai Senjata untuk Rampok Toko Emas di Tenggarong, 3 Pelajar Ditangkap, Ini Kronologisnya
Seperti diberitakan, percobaan perampokan terjadi di sebuah toko emas Pasar Tangga Arung. Perampokan ini melibatkan tiga siswa yang masih duduk di bangku SMA.
Ketiga pelajar yang telah ditetapkan sebagai tersangka tersebut adalah Az, Bi, dan Al. Ketiganya masih kelas 2 berusia 16 tahun dari tiga sekolah berbeda. Sementara, otak pelaku sekaligus perekrut tiga pelajar adalah Rizki Yahya (22) alias Rz. Dia berhasil kabur dan saat ini masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). (red)
