SAMARINDA – Proyek pembangunan terowongan Samarinda yang menghubungkan Jalan Sultan Alimuddin dan Jalan Kakap semakin mendekati penyelesaian. Pada Jumat (27/12), Wali Kota Samarinda, Andi Harun, bersama jajaran Forkopimda, meninjau langsung proses penembusan kedua sisi terowongan yang menjadi momen bersejarah bagi kota ini.
Proyek strategis ini dimulai pada awal tahun 2023 dengan alokasi anggaran sebesar Rp 85 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Samarinda. Terowongan ini dirancang sebagai solusi untuk mengatasi kemacetan parah yang sering terjadi di kawasan Jalan Otto Iskandardinata dan sekitarnya. Dengan panjang sekitar 90 meter dan lebar 10 meter, terowongan ini dapat menampung dua jalur kendaraan, termasuk jalur untuk sepeda motor.
Selain menjadi solusi kemacetan, proyek ini bertujuan untuk meningkatkan konektivitas antara kawasan padat penduduk di Jalan Kakap dan Jalan Sultan Alimuddin dengan pusat ekonomi dan perkantoran di Samarinda.
Menggunakan perlengkapan keselamatan lengkap, Wali Kota Andi Harun bersama rombongan menyusuri bagian dalam terowongan yang kini telah mencapai tahap akhir pengerjaan. Dengan progres fisik mencapai lebih dari 85 persen, suasana haru dan bangga menyelimuti tim yang hadir saat menyaksikan langsung momen penembusan.
“Saya sangat bersyukur dan bangga melihat progres pembangunan terowongan ini,” ujar Wali Kota. “Proyek ini merupakan salah satu prioritas strategis yang dirancang untuk memberikan manfaat besar bagi masyarakat Samarinda, baik dalam segi efisiensi waktu maupun kelancaran transportasi,” tambahnya.
Berdasarkan laporan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Samarinda, proyek ini berhasil berjalan lebih cepat dari jadwal berkat koordinasi yang baik dan pengawasan ketat dari konsultan. Seluruh pekerjaan utama, seperti pengeboran, penguatan struktur, dan pengaspalan, telah selesai dilakukan.
“Kami sangat mengapresiasi kinerja kontraktor dan konsultan yang telah bekerja keras sehingga proyek ini dapat berjalan sesuai rencana, bahkan melebihi target,” jelas Andi Harun.
Terowongan ini juga dirancang dengan fitur-fitur modern, seperti sistem penerangan LED hemat energi, yang memberikan visibilitas optimal sepanjang terowongan. Kemudian ventilasi udara canggih, untuk memastikan kualitas udara tetap baik di dalam terowongan. Selain itu, sistem drainase bawah tanah, yang dirancang untuk menghindari potensi banjir atau genangan air.
Saat ini, sejumlah pekerjaan tambahan masih berlangsung, seperti pemasangan tanda jalan, uji coba sistem keselamatan, dan pengoperasian teknologi pendukung. Uji coba operasional juga akan dilakukan untuk memastikan terowongan dapat digunakan secara aman oleh masyarakat.
Terowongan Samarinda diharapkan mampu menjadi solusi efektif atas permasalahan kemacetan yang selama ini menghambat aktivitas masyarakat. Selain itu, terowongan ini diyakini dapat mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dengan mempercepat arus distribusi barang dan jasa di kawasan ini.
“Kami berharap terowongan Samarinda dapat segera beroperasi dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat luas,” tutup Wali Kota.
Pewarta: Dimas
Editor: Agus S