BONTANG – Peringatan Hari Ibu 2024 dilaksanakan di Kota Bontang dengan tema Perempuan Menyapa, Perempuan Berdaya Menuju Indonesia Emas 2045. Peringatan hari ibu dilaksanakan untuk mewujudkan peran ibu dan perempuan dalam mewujudkan pembangunan.
Wali Kota Bontang, Basri Rase dalam mengatakan peringatan hari ibu 2024 sebagai mengetahui ibu berperan besar dalam pembangunan keluarga dan turut membentuk karakter generasi penerus bangsa. Ia mengatakan perlu diingat bahwa peran ibu dalam dunia pendidikan, kesehatan, ekonomi dan banyak aspek lainnya sangatlah vital.
Selanjutnya, Basri mengatakan 22 Desember 2024, pada 2024 ini, Peringatan Hari Ibu (PHI) ke-96, dilaksanakan dengan mengenang betapa agung dan mulianya peran perempuan dalam membangun fondasi bangsa dan mengingat para perempuan Indonesia telah turut berjuang mewujudkan kemerdekaan dalam semangat pergerakan yang setara dan berkeadilan.
“Betapa banyak pahlawan perempuan yang namanya tetap harum hingga kini dan menjadi inspirasi bagi kita semua. RA Kartini, Cut Nyak Dien, Cut Meutia, Nyi Ageng Serang, Martha Christina Tiahahu, Rasuna Said, Laksmana Malahayati dan masih banyak lagi,” kata Basri, pada peringatan hari ibu, Senin (23/12/2024).
Basri melanjutkan sesuai arahan Presiden melalui Astacita, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemenpppa) merencanakan 3 program prioritas dalam 5 tahun ke depan. Pertama Ruang Bersama Merah Putih (RBMP), kedua perluasan fungsi call center sapa 129 dan ketiga satu data gender dan anak berbasis desa.
“Kita perlukan program ini mengingat Indonesia tidak hanya menghadapi tantangan bonus demografi, namun ada potensi krisis energi dan krisis pangan, potensi perang dunia dan banyak tantangan lainnya,” terangnya.
Ia mengakhiri, kesetaraan bagi seluruh rakyat Indonesia termasuk perempuan dan laki-laki telah dijamin sejak awal dalam undang-undang dasar negara republik Indonesia 1945. Hal ini juga sesuai dengan target yang harus dicapai dalam tujuan pembangunan nasional, baik jangka menengah dan jangka panjang maupun tujuan pembangunan berkelanjutan sampai dengan tahun 2030.
“Momentum untuk bersatu mencapai Indonesia dengan prinsip equal partnership. Prinsip ini mencerminkan bagaimana perempuan Indonesia berjalan beriringan dengan laki-laki untuk bersama-sama berperan membangun bangsa. Tentunya tidak terlepas dari dukungan semua pihak, baik pemerintah, akademisi dan profesional, dunia usaha, media massa, maupun masyarakat,” ungkapnya.
Penulis: Yahya Yabo
Editor: Dezwan