SAMARINDA – Gubernur Kaltim Isran Noor prihatin melihat perkembangan seluruh kejadian yang melanda NKRI. Tak terkecuali di wilayah Kalimantan Timur (Kaltim). Apalagi, hampir setiap hari terjadi kasus meninggal akibat terpapar Covid-19. “Kita doakan, seluruh korban dari Covid-19. Terutama yang telah wafat, mereka wafat dalam keadaan syahid atau syuhada,” sebut Isran Noor.
Doa tersebut, kata Isran bukan hanya se-Samarinda maupun se-Kaltim, juga se-Indonesia. Karena, kasus meninggal dunia akibat covid sangat memprihatinkan. Selanjutnya masyarakat diminta tetap istiqomah mentaati protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari. “Yang jelas, wabah covid sekarang tidak menyerang mereka yang punya penyakit berat saja. Tetapi, siapa saja bisa terpapar. Makanya protokol kesehatan wajib diikuti,” bebernya.
Perkembangan kasus di Kaltim per tanggal 24 Juli 2021 memang masih cukup tinggi. Berdasarkan rilis Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kaltim total terkonfirmasi positif 105.168 kasus (tambah 2.106 kasus), probable 30 kasus dan masih proses 1.741 kasus. Sembuh 82.730 kasus (tambah 858 kasus), meninggal 2.825 kasus (tambah 71 kasus) dan total dirawat 19.613 kasus (tambah 1.177 kasus).
Bahkan secara nasional, Kalimantan Timur menjadi provinsi tertinggi pertama kasus penyebaran dan penularan Covid-19, di luar Jawa dan Bali. Yakni, kasus aktif Kaltim terbesar di Indonesia hingga per 23 Juli 2021 mencapai 18.447 kasus dengan jumlah peningkatan kematian 49,2 persen. “Angka-angka ini harus jadi perhatian kita,” kata Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Prov Kaltim HM Jauhar Efendi.
Terebih lagi, lanjut Jauhar, sepuluh kabupaten dan kota di Kaltim menjadi zona merah dengan angka kasus per 100.000 penduduk mencapai 2.826,0 orang atau positif ratenya 30,4 persen dari kasus diperiksa. “Perlu diwaspadai lagi, ternyata Kaltim sudah ditemukan kasus varian Delta,” ungkapnya.
Karenanya, Ia mengingatkan seluruh pihak dan masyarakat agar lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan. “Itu saja antisipasinya, tetap protokol kesehatan. Seperti diingatkan Pak Gubernur, selalu pakai masker, jaga jarak dan hindari kerumuman, cuci tangan serta kurangi mobilitas atau aktifitas di luar rumah, selama tidak terlalu penting dan mendesak,” pungkas Jauhar. (santo)